wmhg.org – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus mempertanyakan pernyataan Luhut Binsar Panjaitan yang mengaku sedih dengan adanya pihak yang melupakan jasa Joko Widodo atau Jokowi.
Menurutnya, pernyataan Luhut tersebut dianggap sangat berlebihan.
Maksudnya bagaimana ya, apakah setiap hari kita harus mengingat dan mengurusi pak Jokowi? Perasaan tidak ada presiden yang sudah tidak menjabat sebelumnya yang dikeluhkan seperti ini, terlalu berlebihan menurut saya, kata Deddy kepada wmhg.org, Kamis (10/7/2025).
Ia menegaskan, kalau seorang presiden melakukan pekerjaannya sesuai sumpah dan janjinya, sehingga tidak ada istilah pamrih jasa.
Pejabat publik manapun yg sudah diberikan jabatan, kewenangan, infrastruktur kekuasaan dan pemerintahan, anggaran dan seluruh perangkatnya memiliki kewajiban melaksanakan pekerjaannya, katanya.
Untuk itu negara memberikan gaji, insentif, fasilitas, perlindungan dan pengamanan, pensiun, dokter, hadiah rumah dan sebagainya. Jadi setiap orang melaksanakan pekerjaan dengan baik itu sudah merupakan keharusan, sambungnya.
Deddy lantas mempertanyakan, mungkin yang dimaksud oleh Luhut adalah orang yang pernah diuntungkan, kemudian lupa dengan Jokowi.
Atau mungkin yang dimaksud LBP adalah orang-orang yang sudah diuntungkan oleh kekuasaan Jokowi tapi kemudian abai. Kalau itu maksudnya, saya no comment. Itu urusan pribadi, bukan publik, katanya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kondisi terkini kesehatan mantan Presiden Joko Widodo.
Informasi tersebut disampaikannya melalui akun Instagram @luhut.pandjaitan.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi ini bercerita ia menyempatkan menjenguk Jokowi. Keduanya kebetulan tengah berada di Bali.
Selepas menghadiri beberapa agenda kerja di Pulau Dewata kemarin, saya menyempatkan diri menjenguk sahabat sekaligus mantan atasan saya, Pak @jokowi yang juga tengah berada di Pulau ini, kata Luhut di akun Instagram milik pribadi, dilihat Rabu (2/7/2025).
Luhut mengatakan selama lebih dari satu jam ia dan Jokowi berbincang hangat tentang banyak hal.
Mulai dari kenangan semasa menjabat di pemerintahan hingga kabar keluarga masing-masing.

Saya didampingi istri, dan Pak Jokowi bersama Ibu Iriana. Beliau berdua menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan dokter menunjukkan progres yang baik. Lega rasanya mendengar kabar itu secara langsung, ujar Luhut.