wmhg.org – JAKARTA. Produksi beras nasional diperkirakan mengalami penurunan sebesar 760.000 ton pada 2024 ini, atau turun 2,43% bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, pada 2024 produksi beras diperkirakan hanya mencapai 30,34 juta ton, atau turun 2,43% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 31,10 juta ton.
Amalia menyebut, produksi beras diperkirakan turun lantaran pada periode Januari hingga April 2024 produksi beras mengalami penurunan sebesar 14,74% atau turun 1,91 juta ton.
Menurunnya jumlah produksi beras tersebut juga sejalan dengan luas panen padi pada Januari hingga Agustus yang tercatat turun sebesar 64 ribu hektar, atau turun 15,21%.
Pada 2024, luas panen pada diperkirakan hanya mencapai 10,05 juta hektar, atau turun 17 ribu hektar dari tahun 2023.
“Luas panen padi turun karena dampak dari fenomena El Nino pada Semester II 2023, yang kemudian menyebabkan mundurnya musim tanam,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Selasa (15/10).
Meski menurun pada Januari hingga April 2024, produksi beras diperkirakan meningkat pada Mei hingga April 2024 sebesar 16 ribu ton atau naik 1,47%, dan pada September hingga Desember diperkirakan meningkat 1 juta ton atau naik 13,39%, bila dibandingkan periode sama tahun lalu.
Adapun Amalia membeberkan, wilayah Jawa merupakan daerah yang memproduksi beras paling banyak secara nasional yakni mencapai 16,45 juta ton. Kemudian, wilayah Sumatera mencapai 6,67 juta ton, wilayah Sulawesi dengan produksi beras mencapai 3,98 juta ton.
Lalu, wilayah Kalimantan mencapai 1,43 juta ton, Maluku dan Papua mencapai 21 ribu ton, serta Bali dan Nusa Tenggara mencapai 1,61 juta ton.