• Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Peta Situs
Kamis, November 20, 2025
  • Login
Berita Keuangan Indonesia
  • Home
  • News
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • KEUANGAN PRIBADI
    • INVESTASI SAHAM
  • ANALISIS KEUANGAN
    Krakatau Steel (KRAS) Gencar Ekspansi Pasar Ekspor Sembari Percepat Restrukturisasi

    Krakatau Steel (KRAS) Gencar Ekspansi Pasar Ekspor Sembari Percepat Restrukturisasi

    Mandatori Bensin Campuran Etanol 10%, Ini Persiapan Pertamina

    Mandatori Bensin Campuran Etanol 10%, Ini Persiapan Pertamina

    Bangun Kilang Mahal, Peremajaan Kilang Paling Realistis Jaga Ketahanan Energi

    Bangun Kilang Mahal, Peremajaan Kilang Paling Realistis Jaga Ketahanan Energi

    Fitra Eri Angkat Bicara Soal Penggunaan Etanol dalam Bahan Bakar, Apa Katanya?

    Fitra Eri Angkat Bicara Soal Penggunaan Etanol dalam Bahan Bakar, Apa Katanya?

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • KEUANGAN PRIBADI
    • INVESTASI SAHAM
  • ANALISIS KEUANGAN
    Krakatau Steel (KRAS) Gencar Ekspansi Pasar Ekspor Sembari Percepat Restrukturisasi

    Krakatau Steel (KRAS) Gencar Ekspansi Pasar Ekspor Sembari Percepat Restrukturisasi

    Mandatori Bensin Campuran Etanol 10%, Ini Persiapan Pertamina

    Mandatori Bensin Campuran Etanol 10%, Ini Persiapan Pertamina

    Bangun Kilang Mahal, Peremajaan Kilang Paling Realistis Jaga Ketahanan Energi

    Bangun Kilang Mahal, Peremajaan Kilang Paling Realistis Jaga Ketahanan Energi

    Fitra Eri Angkat Bicara Soal Penggunaan Etanol dalam Bahan Bakar, Apa Katanya?

    Fitra Eri Angkat Bicara Soal Penggunaan Etanol dalam Bahan Bakar, Apa Katanya?

No Result
View All Result
Berita Keuangan Indonesia
No Result
View All Result

HOME » News » NASIONAL » Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi

Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi

Indonesia Financial News by Indonesia Financial News
2025-11-20
0

wmhg.org – Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Etty Riani, pakar Pencemaran dan Ekotoksikologi dari Manajemen Sumber Daya Perairan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, menemukan fakta menarik bahwa kondisi perairan di Obi relatif baik.

Penelitian ini mencakup analisis sampel air dan biota laut yang dikumpulkan dari tiga area berbeda; di Pulau Obi (baik di area pertambangan nikel maupun di luar area pertambangan), pesisir perkotaan di Ternate, dan pesisir Pulau Bacan (Labuha).

Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
Perairan di kawasan Ternate (Dok: Harita)

Sampel yang dikumpulkan diuji untuk mengukur kandungan logam berat seperti, nikel (Ni) dan besi (Fe). Selain itu, tim juga melakukan analisis histomorfologi untuk melihat dampak kontaminasi terhadap organ-organ penting ikan, seperti hati, otot, ginjal, jantung, insang, usus, lambung, pankreas, serta limpa dengan menggunakan ikan-ikan hasil tangkapan pancing dari perairan tersebut.

“Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kondisi perairan Pulau Obi, baik itu di area pertambangan maupun di luar area pertambangan memiliki kondisi perairan yang relatif baik. Selain Pulau Obi, kami juga turut menguji di perairan Pulau Bacan dan Kota Ternate,” jelas Prof. Etty, memaparkan hasil penelitian yang dilakukan dua tahun lalu bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Selain itu, Prof. Etty juga melakukan penelitian mandiri dengan dukungan dari Kemenristek Dikti pada tahun 2023, yang menunjukkan hasil yang senada.

“Dari penelitian yang kami lakukan juga terlihat bahwa ikan-ikan dari Ternate sampai Obi mengandung logam berat tersebut. Dan hasilnya, kandungan logam berat dalam tubuh ikan di Ternate dan Pulau Bacan relatif lebih tinggi dibandingkan di Obi,” imbuhnya.

Prof.
Prof. Dr. Ir. Etty Riani, pakar Pencemaran dan Ekotoksikologi dari Manajemen Sumber Daya Perairan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University (Dok: Harita)

Prof. Etty menjelaskan, logam berat besi (Fe) sebenarnya merupakan unsur penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang cukup besar. Pada hewan tingkat tinggi, Fe berperan dalam pembentukan hemoglobin, sedangkan pada hewan tingkat rendah berperan dalam pembentukan hemoeritrin. Karena kebutuhan akan zat besi pada umumnya cukup tinggi bahkan cenderung lebih sering kekurangan daripada kelebihan, hingga saat ini peraturan maupun rujukan ilmiah belum menetapkan baku mutu spesifik untuk kandungan Fe dalam biota air. Hal yang sama juga berlaku untuk logam berat Ni, yang sampai saat ini juga belum memiliki nilai baku mutu yang secara khusus ditetapkan.

Meski demikian, adanya logam berat dalam tubuh ikan tidak serta-merta menjadikannya tidak layak konsumsi. Menurut Prof. Etty, dampak logam berat terhadap kesehatan manusia sangat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti konsentrasi logam dalam tubuh ikan, jumlah ikan yang dimakan, frekuensi konsumsi dalam satu periode waktu tertentu, serta kemampuan tubuh manusia dalam mempertahankan kondisi homeostasis.

Dengan mempertimbangkan bahwa berbagai peraturan, kebijakan, maupun jurnal ilmiah belum menetapkan nilai baku mutu khusus untuk Fe, kandungan Fe yang ditemukan pada biota air dari semua stasiun kajian dalam penelitian ini dinilai relatif aman untuk dikonsumsi. Hal ini sejalan dengan fakta bahwa Fe memang dibutuhkan tubuh dalam jumlah cukup besar untuk memproduksi hemoglobin dan hemoeritrin, serta untuk berbagai fungsi penting lainnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa konsentrasi logam berat dalam tubuh ikan umumnya paling tinggi ditemukan pada hati dan limpa. Sama seperti pada manusia, hati, limpa, dan kemudian ginjal memiliki fungsi vital untuk menjaga kesehatan ikan. Organ-organ ini memiliki kemampuan untuk menurunkan bahkan menghilangkan kandungan bahan berbahaya dan beracun, termasuk logam berat, sebelum menyebar ke organ lain seperti daging (otot) yang biasa dikonsumsi.

“Di lokasi kajian Maluku Utara konsumsi daging ikan masih relatif aman. Berdasarkan hasil perhitungan berapa jumlah masing-masing ikan yang tertangkap yang boleh di konsumsi, hasilnya ikan-ikan tersebut masih boleh dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Kalau sudah tercemar dalam kadar yang berat dan kontaminasi yang tinggi, memang akan berbahaya, karena bisa memicu penyakit degeneratif akibat paparan bahan berbahaya dan beracun. Baik penyakit degeneratif cancer maupun non cancer, serta bisa memunculkan kecacatan pada embrio, sehingga jumlah yang boleh dikonsumsi harus dibatasi,” tegasnya.

Gambar
Gambar aerial area pertambangan dan pemrosesan nikel milik Harita (Dok: Harita)

Terkait kandungan logam berat tersebut yang ditemukan di perairan Ternate dan Pulau Bacan, Prof. Etty menjelaskan bahwa sumbernya tidak selalu berkaitan dengan aktivitas tambang, melainkan bisa dipengaruhi oleh berbagai sumber lain seperti limbah domestik, limbah perkotaan, sampah medis, dan penggunaan pestisida pertanian.

Hasil penelitian di tiga area berbeda di Maluku Utara tersebut memang belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Menurut Prof. Etty salah satu alasannya karena tingkat pencemaran yang ditemukan relatif rendah dan tidak sesuai dengan hipotesis awal yang diajukan pada proposal penelitian, di mana lokasi tambang diduga akan menunjukkan pencemaran logam berat yang jauh lebih tinggi pada ikan. Meski demikian, ia menilai temuan ini penting untuk diketahui publik guna meluruskan persepsi tentang kualitas lingkungan perairan serta keamanan pangan, khususnya keamanan konsumsi ikan, di daerah tersebut.***

Indonesia Financial News

Indonesia Financial News

Next Post

Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • POPULER
  • TOPIK POPULER
  • TERBARU

KPK Akui Koordinasi dengan CPIB Singapura untuk Penyidikan Kasus Petral

2025-11-19
Prudential Syariah Salurkan Klaim Rp 1,5 Triliun hingga Kuartal III 2025

Prudential Syariah Salurkan Klaim Rp 1,5 Triliun hingga Kuartal III 2025

2025-11-19
Mark Zuckerberg Duduki Urutan ke-4 Orang Terkaya Dunia, Harta Tembus Rp 3 Kuadriliun

Mark Zuckerberg Duduki Urutan ke-4 Orang Terkaya Dunia, Harta Tembus Rp 3 Kuadriliun

2024-10-02

Beririsan dengan Kasus Chromebook, KPK akan Limpahkan Perkara Korupsi Google Cloud ke Kejagung

2025-11-19
Energi Mega Persada Bayar Utang dengan Konversi Saham

Energi Mega Persada Bayar Utang dengan Konversi Saham

Pasokan Meningkat Tingkat Okupansi Perkantoran Turun 2017

Pasokan Meningkat Tingkat Okupansi Perkantoran Turun 2017

Kenaikan Harga Minyak Mulai Bayangi Investor, IHSG Terkoreksi

Kenaikan Harga Minyak Mulai Bayangi Investor, IHSG Terkoreksi

Harga Minyak Membumbung, Saham Migas Diburu Investor

Harga Minyak Membumbung, Saham Migas Diburu Investor

Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?

Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?

2025-11-20

Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel

2025-11-20
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi

Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi

2025-11-20
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu

Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu

2025-11-20

TERPOPULER

  • EKONOMI
  • CRYPTO
Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?

Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?

2025-11-20
0

Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel

2025-11-20
0
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi

Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi

2025-11-20
0
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu

Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu

2025-11-20
0

KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor

2025-11-20
0
Load More
Berita Keuangan Indonesia

Kita menggunakan cookies untuk membuat website ini lebih baik. Info Selengkapnya!

WMHG INDONESIA

Lkuti Kami

Jelajahi berdasarkan Kategori

  • ANALISIS KEUANGAN
  • BISNIS
  • BLOCKCHAIN
  • CRYPTO
  • EKONOMI
  • INTERNASIONAL
  • INVESTASI
  • INVESTASI SAHAM
  • KEUANGAN
  • KEUANGAN PRIBADI
  • NASIONAL
  • News
  • Tak Berkategori

Berita Terbaru

Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?

Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?

2025-11-20

Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel

2025-11-20

Copyright - @ 2024 wmhg.org All right Reserved. Keuangan News.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • INVESTASI SAHAM
    • KEUANGAN PRIBADI
  • ANALISIS KEUANGAN

Copyright - @ 2024 wmhg.org All right Reserved. Keuangan News.