Baca 10 detik
Operasi SAR gabungan mencari delapan ABK KM Maulana 30 yang hilang setelah kapalnya terbakar di perairan selatan Tanggamus, Lampung (20/12).
Pencarian hari kedua (21/12) belum membuahkan hasil, sementara area penyisiran diperluas hingga radius 42,2 kilometer.
Sebanyak 25 dari 33 ABK berhasil diselamatkan pasca kebakaran, melibatkan sinergi berbagai unsur instansi dan masyarakat.
wmhg.org – Operasi pencarian besar-besaran terus dilakukan Tim Search And Rescue (SAR) gabungan untuk menemukan delapan anak buah kapal (ABK) KM Maulana 30 yang hilang ditelan ombak.
Nasib mereka masih menjadi misteri setelah kapal penangkap ikan yang mereka tumpangi ludes terbakar di perairan selatan Belimbing, Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Sabtu (20/12).
Memasuki hari kedua pencarian pada Minggu (21/12), puluhan personel masih menyisir lautan luas, namun jejak kedelapan ABK tersebut belum juga ditemukan. Harapan kini bercampur dengan kecemasan yang mendalam bagi keluarga yang menanti kabar.
Kepala Kantor SAR Lampung, Deden Ridwansah, mengonfirmasi bahwa upaya pencarian yang berlangsung hingga sore hari belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Hasil pencarian hari kedua sampai sore ini masih nihil. Kami berharap doa restu dari seluruh masyarakat agar kami dapat segera menemukan delapan ABK dan mengevakuasi dalam keadaan selamat,” katanya sebagaimana dilansir Antara.
Operasi SAR ini bukanlah pencarian buta. Tim di lapangan bergerak berdasarkan analisis dan data canggih dari Basarnas Command Center.
Sebuah peta pergerakan korban telah dibuat dengan memprediksi arah arus laut, menjadi panduan utama bagi tim untuk melacak kemungkinan posisi para ABK.
Skala pencarian pun tak main-main. Deden menjelaskan bahwa area penyisiran telah diperluas secara signifikan untuk memaksimalkan peluang penemuan.
“Pada hari kedua ini area pencarian mencapai radius 26,26 Nm atau sekitar 42,2 kilometer. Untuk mengoptimalkan pencarian, area dibagi menjadi dua sektor, yakni SRU 1 menggunakan KN SAR 224 Basudewa dan SRU 2 menggunakan KM Maulana VII, dengan pola pencarian laut terstruktur,” katanya.
Tak hanya di tengah lautan, penyisiran juga dilakukan di sepanjang garis pantai. Tim gabungan menyadari adanya kemungkinan korban terdampar ke daratan akibat terbawa arus.
“Selain penyisiran laut, unsur SAR gabungan juga melakukan pencarian di wilayah pesisir, termasuk penyisiran sepanjang pesisir Tambling dan perairan sekitar lokasi kejadian dengan menggunakan kapal hiu fiber milik Tambling Wildlife Nature Conservation,” ucapnya.
Tragedi ini bermula ketika KM Maulana 30 bertolak dari Jakarta pada Selasa (16/12). Kapal yang mengangkut 33 ABK ini berlayar menuju Samudra Hindia untuk mencari ikan. Namun, saat tiba di salah satu titik tujuan di dekat perairan Tanggamus, petaka terjadi.
Api tiba-tiba berkobar dan dengan cepat melahap badan kapal, memaksa seluruh kru untuk membuat keputusan hidup-mati: terjun ke laut lepas.
Informasi kebakaran ini segera direspons oleh tim SAR gabungan yang langsung meluncur ke lokasi kejadian.
Dalam proses evakuasi yang dramatis di tengah lautan, sebanyak 25 ABK berhasil ditemukan dan diselamatkan. Namun, delapan rekan mereka terpisah dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/05/07/739346899.jpg)
/2022/01/30/1813839003.jpg)
/2025/10/17/669022889.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5433933/original/038442900_1764907396-7.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4349647/original/096522800_1678186856-20230307-Harga-Cabai-Ramadan-Angga-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450574/original/027965600_1766147761-Kepala_Eksekutif_Pengawas_Perbankan_OJK__Dian_Ediana_Rae.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446953/original/060098700_1765945516-WhatsApp_Image_2025-12-17_at_10.17.51__1_.jpeg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5105487/original/077300900_1737539411-IMG-20250122-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3029352/original/041405400_1579686482-20200122-Penguatan-Rupiah-5.jpg)