Baca 10 detikMahasiswa Unri tuntut pembebasan Khariq Anhar yang ditangkap polisiKhariq dianggap pahlawan pendidikan dan korban ketidakadilanAksi solidaritas mahasiswa bentuk perlawanan terhadap pembungkaman kritik[batas-kesimpulan]
wmhg.org – Gelombang solidaritas mahasiswa Universitas Riau (Unri) membuncah demi membebaskan Khariq Anhar, pegiat media sosial dan aktivis mahasiswa yang kini ditahan polisi.
Bagi mereka, Khariq bukan sekadar teman, melainkan aset kebanggaan dan pahlawan yang berani menyuarakan kebenaran, terutama di isu pendidikan.
Kami berharap beliau bisa segera dibebaskan dari segala tuntutan, dari segala pasal-pasal karet yang dituduhkan kepada beliau. Karena tujuan beliau sejak awal adalah untuk menyuarakan kebenaran, seru seorang perwakilan mahasiswa Unri dalam konferensi pers virtual yang disiarkan dari YLBHI, Senin (1/9/2025).
Mahasiswa Unri mengaku terpukul mendengar kabar penangkapan Khariq yang dilakukan secara tidak sesuai prosedur di Bandara Soekarno Hatta.
Khariq dalam perjalanan ini ingin menemui kami, balik ke Pekanbaru, ungkapnya dengan nada kecewa.
Khariq Anhar dikenal aktif mengadvokasi berbagai kasus, khususnya yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Mahasiswa Angkatan 2024 bahkan merasa berhutang budi padanya.

Jika bukan karena beliau waktu itu yang berdemo kepada rektor, maka sampai sekarang UKT kami akan sangat tinggi dan sangat memberatkan, tutur mahasiswa tersebut.
Dalam aksi-aksi solidaritas, mereka membawa poster bertuliskan Sistem yang Busuk Harus Dirombak!.
Seruan ini tidak hanya ditujukan pada sistem secara umum, tetapi juga pada aparat penegak hukum yang dinilai menyalahgunakan wewenangnya dalam kasus Khariq.
Beliau adalah korban, beliau adalah kambing hitam, beliau harus segera dibebaskan, karena beliau adalah pahlawan bagi kami di Universitas Riau dan juga rakyat Provinsi Riau, tegasnya, sembari menunjukkan poster tersebut.
Sebelumnya, mahasiswa Unri telah menggelar aksi di CFD dan menyalakan lilin sebagai bentuk perlawanan, tidak hanya untuk Khariq tetapi juga untuk kasus-kasus lain yang mereka advokasi.
Kalau tidak ada Khariq, beasiswa Pemprov Riau sampai saat ini belum cair juga dan masih banyak kasus-kasus lain yang akhirnya terbuka karena Khariq berani menyuarakan ini, pungkasnya, menunjukkan betapa besar kontribusi Khariq bagi perbaikan sistem di Riau.
Solidaritas ini menjadi bukti bahwa pembungkaman kritis tidak akan memadamkan semangat perjuangan, justru membakar api perlawanan dari para pemuda.
Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena