Baca 10 detik
Rano Karno mencanangkan pembentukan 870 bank sampah baru dan reaktivasi 852 bank sampah yang sempat tidak aktif.
Rano mendorong masyarakat lebih peduli dalam memilah sampah sebelum sampai ke TPA.
Truk dilengkapi sistem plug-in full elektrik, tanpa emisi dan dilengkapi teknologi pemadatan sampah otomatis.
wmhg.org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat strategi pengelolaan sampah berkelanjutan. Mulai dari membangun fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS 3R), pemberdayaan bank sampah, hingga menghadirkan armada truk listrik. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menekan timbunan sampah dari hulu ke hilir.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, belum lama ini meresmikan empat TPS 3R di Semper, Sunter, Rawa Terate, dan Bambu Larangan. Ia juga mencanangkan pembentukan 870 bank sampah baru dan reaktivasi 852 bank sampah yang sempat tidak aktif.
Tak hanya itu, Rano ingin meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat demi mengurangi volume sampah sejak dari rumah. Dengan mengedepankan prinsip 3R serta penguatan peran bank sampah, Rano mendorong masyarakat lebih peduli dalam memilah sampah sebelum sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Ini adalah kepentingan kita bersama. Masalah sampah di Ibu Kota atau kota-kota besar menjadi tanggung jawab kita bersama. Kita mulai memberikan sosialisasi, kita harus memilah sampah dari rumah, sehingga kita bisa mengurangi sampah di TPA, ujar Rano dalam keterangannya, Selasa, (23/9/2025).
Senada, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengajak warga memilah sampah secara mandiri sebelum dibawa ke fasilitas pengolahan.
“Warga bisa melakukan pemilahan sampah secara mandiri. Sampah anorganik masuk ke bank sampah untuk kemudian diolah masing-masing. Sementara sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis dapat diproses di TPS 3R,” jelas Asep.
Di tingkat komunitas, peran warga dalam mengurangi timbulan sampah di TPA juga semakin nyata. Bank Sampah Sehati (BSS) RW 08 Lenteng Agung, Jagakarsa misalnya, mampu mengumpulkan rata-rata 2,5 ton sampah daur ulang setiap bulan. Kegiatan penimbangan dilakukan rutin dua kali sepekan.
Pendamping BSS RW dari Sudin LH Jakarta Selatan, Nova, mengatakan, sistem yang diterapkan berbasis jemput bola. “Kami rutin menimbang sampah setiap Selasa dan Kamis. Sistemnya jemput bola ke 14 titik di RW 08 Lenteng Agung,” jelasnya.
Ketua BSS RW 08, Acing Mamim, menambahkan, partisipasi warga cukup tinggi. “Saat ini sudah ada lebih dari 300 nasabah dari 14 RT di RW 08 Lenteng Agung. Sampah yang ditabung berupa plastik, kardus, kertas, logam, dan lainnya,” lanjutnya.
Dorongan agar warga aktif memilah sampah juga datang dari DPRD DKI Jakarta. Anggota Komisi D, Hardiyanto Kenneth, menyebut peran masyarakat akan memudahkan proses pengelolaan selanjutnya.
Saya mengajak warga Jakarta untuk lebih aktif dalam memilah sampah dari rumah. Dengan memilah sampah, akan mempermudah proses pengelolaan sampah dan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA,” tegasnya.
Upaya lain yang dijalankan adalah penguatan bank sampah di wilayah Jakarta Pusat. Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Slamet Riyadi, menyebut saat ini ada 413 bank sampah aktif yang terus diberdayakan.
“Keberadaan bank sampah ini sangat penting untuk mendukung pengurangan sampah dari sumbernya. Kami terus lakukan pembinaan agar bank sampah dapat berkembang lebih optimal,” tuturnya.
Selain mendorong partisipasi masyarakat, Pemprov DKI juga mengoperasikan lima unit truk sampah listrik tipe compactor berkapasitas enam meter kubik. Truk ini sepenuhnya menggunakan tenaga listrik, bebas emisi dan memiliki tingkat kebisingan rendah. Truk dilengkapi sistem plug-in full elektrik, tanpa emisi dan dilengkapi teknologi pemadatan sampah otomatis.
Dimensi unit ini meliputi panjang 3.300 milimeter, lebar 1.700 milimeter, tinggi 1.950 milimeter, dan berat kosong sekitar 1.700 kilogram. Daya listrik yang dibutuhkan sebesar 1,5 kW dengan sistem 3-phase. Selain itu, truk ini juga dilengkapi panel kendali digital, safety switch, dan unit kendali hidrolik untuk memastikan pengoperasian yang aman dan efisien.