wmhg.org – Gempa bumi bermagnitudo M 4,7 yang berpusat di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) malam disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di darat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi sumber gempa sebagai bagian dari sistem sesar naik di busur belakang Jawa Barat.
Pusat gempa atau episenter terdeteksi pada koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, berjarak 19 km arah tenggara dari Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan gempa tersebut yang menjadi catatan penting adalah kedalaman hiposenternya yang sangat dangkal, yakni hanya 10 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat, jelas Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Rabu (19/8/2025).
Gempa dangkal seperti ini cenderung menghasilkan guncangan permukaan yang lebih kuat meskipun magnitudonya tidak terlalu besar.
Hal inilah yang menyebabkan getarannya dirasakan secara luas, mulai dari Bekasi dengan intensitas mencapai III-IV MMI (getaran nyata, jendela berderik), hingga Purwakarta, Cikarang, dan Depok pada skala III MMI. Bahkan, guncangan terasa hingga Jakarta, Bandung, Tangerang Selatan, Pandeglang, hingga Pelabuhanratu.
Meskipun getarannya signifikan, BMKG memastikan belum ada laporan kerusakan infrastruktur akibat peristiwa ini.
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut, jelas Daryono.
Aktivitas seismik terus dipantau, di mana hingga pukul 20.35 WIB, BMKG mencatat satu gempa susulan berkekuatan M 2,1. Daryono mengimbau publik untuk selalu merujuk pada informasi resmi dari BMKG.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, pesannya.