Baca 10 detik
Presiden Prabowo menegaskan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai jalan damai antara Palestina dan Israel.
Prabowo mengecam kekerasan terhadap warga sipil di Gaza dan menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengirim pasukan perdamaian jika dibutuhkan.
Prabowo menyampaikan bahwa pengakuan Indonesia terhadap Israel hanya akan terjadi jika Palestina terlebih dahulu diakui sebagai negara merdeka.
wmhg.org – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) di New York, Amerika Serikat, yang digelar pada 22 September 2025.
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti konflik antara Palestina dan Israel, serta menegaskan posisi Indonesia yang mendukung solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian.
Prabowo juga mengecam kekerasan terhadap warga sipil di Gaza dan menyatakan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam misi perdamaian internasional.
Untuk lebih jelasnya, berikut poin-poin isi pidato Prabowo Subianto pada KTT PBB di New York, Amerika Serikat:
1. Dukungan Tegas terhadap Solusi Dua Negara
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tetap berkomitmen pada Two-State Solution sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Palestina dan Israel. Ia menyebut bahwa hanya dengan berdirinya negara Palestina yang merdeka, perdamaian sejati dapat tercapai.
2. Kecaman terhadap Kekerasan di Gaza
Presiden menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan di Gaza, termasuk kematian ribuan warga sipil, kelaparan, dan penderitaan anak-anak serta perempuan. Ia mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa.
3. Syarat Pengakuan Israel oleh Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa Indonesia akan mengakui Negara Israel jika Israel terlebih dahulu mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina. Ini menjadi syarat mutlak dalam kerangka diplomasi Indonesia.
4. Seruan untuk Perdamaian Nyata dan Adil
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa kenegaraan harus berarti perdamaian, dan pengakuan harus membuka peluang menuju perdamaian abadi. Ia menyerukan agar semua pihak mengakhiri kebencian dan kecurigaan demi masa depan yang damai.
5. Apresiasi terhadap Negara-Negara Pendukung Palestina
Presiden memberikan penghargaan kepada negara-negara seperti Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal yang telah mengambil langkah berani dengan mengakui Palestina sebagai negara. Ia menyebut mereka berada di “sisi sejarah yang benar”.
6. Kesiapan Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian