wmhg.org – JAKARTA. Harga emas menguat tipis pada pagi ini setelah pelemahan di awal pekan. Langkah-langkah stimulus ekonomi yang luas di China, konsumen emas batangan terbesar, gagal membangkitkan kepercayaan investor. Sementara reli dolar Amerika Serikat (AS) ke level tertinggi dalam dua bulan membatasi momentum kenaikan.
Selasa (15/10) pukul 7.07 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.650 per ons troi. Harga emas ini naik 0,05% setelah kemarin turun 0,3%. Harga emas kemarin sempat mencapai level tertinggi dalam sepekan terakhir sebelum akhirnya ditutup melemah.
Harga emas kontrak Desember 2024 di Commodity Exchange pagi ini naik tipis ke US$ 2.665,70 per ons troi dari penutupan perdagangan kemarin di US$ 2.660,60 per ons troi.
Dolar naik ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus, sementara euro memperpanjang penurunannya menjelang pertemuan bank sentral minggu ini.
Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures mengatakan, ada banyak hambatan kecil untuk emas, termasuk stimulus China, dolar yang lebih kuat, euro yang lebih lemah, logam dasar yang lebih lemah, dan aksi ambil untung.
Rekor kenaikan harga emas dalam beberapa bulan terakhir telah meredam sentimen investor dan permintaan emas batangan di Tiongkok. Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Data China memiliki dua sisi. Data yang lemah dapat mengurangi permintaan emas, tetapi perlambatan yang lebih luas di Tiongkok dapat mengguncang pasar, meningkatkan daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman, kata Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse by OANDA.
Secara keseluruhan, masih ada lebih banyak faktor yang mendukung harga emas yang lebih tinggi daripada yang membebaninya, kata Vawda seperti dikutip Reuters.
Investor juga akan memantau komentar dari pejabat Fed minggu ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang pemotongan suku bunga yang akan datang, bersama dengan data penjualan ritel AS.
Para pelaku pasar melihat peluang sekitar 82% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya di bulan November. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk menyimpan emas batangan.
Namun, ketegangan geopolitik dan pendorong emas global (investor barat) masih aktif bekerja untuk mendukung harga emas, kata ahli strategi pasar World Gold Council Joseph Cavatoni.