wmhg.org – JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan penurunan laba Signifikan sepanjang tahun 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Jumat (28/3), laba bersih perusahaan merosot 81,57% menjadi Rp 980,8 miliar, dibandingkan Rp 5,32 triliun pada tahun 2023.
Penurunan laba ini sejalan dengan turunnya pendapatan GGRM yang mencapai Rp 98,65 triliun, atau turun 17,06% dari Rp 118,95 triliun pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, biaya pokok pendapatan tercatat sebesar Rp 89,27 triliun, lebih rendah dibandingkan Rp 104,35 triliun pada tahun 2023.
Dengan demikian, laba bruto perusahaan berkurang menjadi Rp 9,37 triliun dari sebelumnya Rp 14,59 triliun.
Pendapatan GGRM pada tahun 2024 sebagian besar berasal dari sigaret kretek mesin yang mencapai Rp 86,62 triliun, diikuti oleh sigaret kretek tangan sebesar Rp 9,36 triliun.
Selain itu, perusahaan memperoleh pendapatan dari rokok klobot senilai Rp 9,95 miliar, kertas karton Rp 876,14 miliar, konstruksi Rp 1,57 triliun, dan kategori lainnya Rp 211,63 miliar.
Di sisi neraca keuangan, total aset GGRM tercatat sebesar Rp 84,93 triliun pada tahun 2024, turun dibandingkan Rp 92,45 triliun pada tahun sebelumnya.
GGRM Chart by TradingView
Liabilitas perusahaan juga mengalami penurunan dari Rp 31,58 triliun menjadi Rp 23,02 triliun.
Sementara itu, total ekuitas mengalami kenaikan tipis menjadi Rp 61,91 triliun dari Rp 60,86 triliun pada tahun 2023.
Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 2024 tercatat sebesar Rp 3,33 triliun, turun dari Rp 3,61 triliun pada tahun sebelumnya.
Penurunan laba bersih dan pendapatan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi GGRM dalam menjaga kinerja keuangannya sepanjang tahun 2024.