Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada awal perdagangan Selasa lagi ini. Penguatan rupiah ini karena adanya potensi penguatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pada Selasa (5/8/2025), nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta menguat sebesar 31 poin atau 0,19 persen menjadi Rp 16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.401 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring potensi rebound data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal II-2025.
“Investor menantikan data PDB Q2 (quartal) Indonesia hari ini yang diharapkan akan menunjukkan rebound dari kontraksi -0,98 persen di Q1 menjadi tumbuh 3,7 persen di Q2,” katanya dikutip dari Antara.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal II-2025 pada hari ini.
Lukman menilai peluang penguatan PDB dipengaruhi faktor belanja pada hari raya Idul Fitri. Kemudian juga didukung peningkatan investasi, belanja negara, permintaan ekspor, dan beberapa stimulus pemerintah.
Di samping itu, sentimen terhadap rupiah juga berasal dari kekhawatiran peningkatan tensi antara AS dengan India.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor India secara substansial dari nilai 25 persen yang berlaku setelah menuduh India terus membeli dan menjual ulang minyak dari Rusia.