Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (29/12/2025) sore, ditutup turun 43 poin atau sekitar 0,26 persen ke level Rp 16.788 per dolar AS. Sejalan dengan pergerakan di pasar, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menempatkan rupiah di posisi Rp 16.788 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi memperkirakan pergerakan rupiah pada perdagangan besok, 30 Desember 2025 masih melemah di kisaran Rp 16.780 hingga Rp 16.820 per dolar AS.
BACA JUGA:Kurs Dolar AS Perkasa Usai Libur Natal, Rupiah Sentuh Posisi Ini
BACA JUGA:Said Abdullah: Toko yang Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana
BACA JUGA:Kurs Dolar AS Lesu Jelang Natal 2025, Rupiah Sentuh Level Segini
“Untuk range besok, masih melemah rupiah Rp 16.780-16.820,” kata Ibrahim kepada Media, Senin (29/12/2025).
Menurutnya, pelemahan rupiah kali ini tidak sepenuhnya dipicu oleh faktor domestik. Justru tekanan eksternal dari konflik geopolitik internasional menjadi pemicu utama penguatan dolar AS yang berdampak langsung terhadap mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.
Salah satu faktor utama berasal dari meningkatnya tensi geopolitik di Amerika Latin. Amerika Serikat disebut masih terus melakukan sabotase terhadap kapal tanker minyak dari Venezuela yang ditujukan ke Tiongkok dan India.
“Yang membuat rupiah melemah itu adalah tensi geopolitik. Tensi geopolitik di Amerika Latin, ya dimana Amerika masih terus akan melakukan sabotase terhadap kapal-kapal tanker dari Venezuela ke Tiongkok maupun ke India,” ujarnya.
Langkah tersebut dinilai bertujuan untuk melemahkan perekonomian Venezuela dan memicu tekanan politik domestik terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Dampaknya tidak hanya dirasakan secara regional, tetapi juga mengguncang stabilitas pasar keuangan global.
“Tujuannya adalah untuk melemahkan perekonomian di Venezuela sehingga masyarakat akan melakukan demonstrasi untuk menurunkan Maduro sebagai presiden,” jelasnya.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/18/344661075.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
/2025/06/24/1049013018.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2375574/original/030742400_1538739776-20181005-Emas-Antam-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456594/original/055239100_1766906469-WhatsApp_Image_2025-12-28_at_13.34.36.jpeg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/2376778/original/028716000_1538914360-Untitled-3.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2890385/original/036007700_1566535931-20190823-Harga-Emas-Antam-Turun-Rp-4.000-per-Gram5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4477898/original/065146400_1687478551-Miliarder_atau_Orang_Terkaya_Dunia_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219629/original/039640900_1747221144-20250514-Harga_Emas-ANG_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013693/original/013633000_1651632346-000_329D9VG.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4089307/original/075313700_1657837181-Harga_Emas_Hari_Ini.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5273458/original/099290600_1751623620-WhatsApp_Image_2025-07-04_at_15.40.05.jpeg)