Jakarta – Nilai tukar rupiah ditutup melemah signifikan pada perdagangan sore ini, Senin (8/12/2025), menembus level Rp 16.695 per dolar AS. Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi, mencatat mata uang Garuda terdepresiasi terseret oleh sentimen global mengenai potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) AS serta isu geopolitik.
Ibrahim mencatat, mata uang rupiah melemah di level Rp 16.695 pada perdagangan sore ini. Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 47 point sebelumnya sempat melemah 55 point dilevel Rp 16.695 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.648, kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).
BACA JUGA:Kurs Dolar Menguat, Rupiah Diprediksi Melemah Jelang Keputusan FOMC
BACA JUGA:Rupiah Naik Terbatas terhadap Dolar AS di 16.648, Ini Pemicunya
BACA JUGA:Rupiah Stabil terhadap Dolar AS Hari Ini 5 Desember 2025
Adapun faktor yang mempengaruhi pelemahan rupiah diantaranya, pasar didukung oleh ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga akhir pekan ini.
Tanda-tanda perlambatan ekonomi di AS baru-baru ini, termasuk indikator ketenagakerjaan yang lebih lemah, telah mendorong kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi sekitar 85%, meningkatkan harapan bahwa biaya pinjaman yang lebih rendah dapat mendukung pertumbuhan global dan ekuitas, ujarnya.
Namun, optimisme tersebut diredam oleh kehati-hatian karena beberapa pejabat Fed mengisyaratkan bahwa pemangkasan suku bunga pada bulan Desember masih jauh dari pasti.
Ibrahim menjelaskan, Ketua Federal Reserve Jerome Powell sebelumnya menekankan bahwa keputusan yang akan datang bukanlah suatu kepastian, jauh dari itu, membuat investor waspada terhadap potensi kejutan yang bersifat hawkish.
Di Eropa, kemajuan dalam perundingan damai Ukraina masih lambat, dengan perselisihan mengenai jaminan keamanan untuk Kyiv dan status wilayah yang diduduki Rusia masih belum terselesaikan.
Para pejabat AS dan Rusia juga memiliki pandangan yang berbeda mengenai proposal perdamaian yang diajukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Sementara itu, AS juga telah meningkatkan tekanan terhadap Venezuela – bagian dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, termasuk serangan terhadap kapal-kapal yang dikatakannya berusaha menyelundupkan obat-obatan terlarang dari anggota OPEC, serta pembicaraan tentang aksi militer untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
/2025/06/24/1049013018.jpg)
/2025/10/18/1934219793.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435352/original/073905300_1765024653-Menteri_Perdagangan__Mendag__Budi_Santoso-6__Desember_2025.jpg)


:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4743847/original/047607400_1707990294-IMG-20240215-WA0013.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5380905/original/084618200_1760438138-men8.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435072/original/058912100_1765003268-f07b0e32-82bf-43a7-9e34-08c7fe923f56.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1641379/original/001230000_1499335806-20170706-IHSG-Berakhir-Bertahan-di-Zona-Hijau-Angga-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435876/original/062067100_1765102347-522d0204-c39e-4ba0-9656-6d28130a1fc4.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408798/original/063578000_1762835033-IMG_0489.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435361/original/075712700_1765026353-Kepala_Badan_Gizi_Nasional__BGN___Dadan_Hindayana.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5433576/original/005024300_1764851351-Kepala_Lembaga_Administrasi_Negara__LAN__Muhammad_Taufiq.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435367/original/049095400_1765026750-Kepala_Badan_Gizi_Nasional__BGN___Dadan_Hindayana_-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4038066/original/026572200_1653958351-WhatsApp_Image_2022-05-31_at_7.49.56_AM.jpeg)