Jakarta – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada Kamis, 10 Juli 2025. Rupiah ditutup menguat 33 poin terhadap Dolar AS (USD) pada perdagangan Kamis sore, setelah sebelumnya sempat menguat 55 poin di level Rp 16.224 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.252.
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.220 – Rp16.270,” ungkap pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Rupiah menguat di tengah perkembangan perdagangan yang terus menentukan arah pasar, sementara risalah rapat Federal Reserve di bulan Juni mengungkapkan bahwa sebagian besar pejabat memperkirakan penurunan suku bunga AS akan terjadi akhir tahun ini.
Perkiraan itu didukung oleh tekanan inflasi AS yang sudah mereda dan potensi pelemahan ekonomi dan pasar tenaga kerja. Beberapa anggota The Fed mendukung kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya, sementara yang lain tidak melihat perlunya perubahan kebijakan pada tahun 2025.
Ibrahim menyoroti, para pembuat kebijakan bank sentral AS umumnya memandang inflasi terkait tarif cenderung bersifat sementara, atau terbatas dan mencatat bahwa ekspektasi inflasi tetap terjaga dengan baik. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 50% untuk impor tembaga efektif 1 Agustus mendatang.
Selain itu, Trump juga juga mengumumkan bahwa tarif timbal balik untuk Brasil akan naik menjadi 50% dari 10%. Adapun pengumuman bea masuk 25% untuk barang-barang dari Korea Selatan dan Jepang, di antara negara-negara lainnya.