Jakarta – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan di awal pekan pada Senin, 7 Juli 2025. Rupiah ditutup melemah 54 poin terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat melemah 65 poin di level Rp 16.239 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.182.
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.230 – Rp 16.280,” ungkap pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/7/2025).
Rupiah melemah menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa pihaknya akan mulai mengirim surat terkait tarif impor ke negara-negara mitra dagang pada hari Jumat (11/7/2025), menjelang batas waktu pada 9 Juli.
Trump mengumumkan bahwa beberapa tarif yang dikenakan akan berada dalam kisaran 10% hingga 70% dan akan berlaku pada tanggal 1 Agustus.
Presiden AS juga mengumumian tarif tambahan 10% terhadap negara-negara BRICS. Pada bulan April, Trump memberlakukan tarif dasar sebesar 10% pada sebagian besar negara, dengan bea tambahan mencapai hingga 50%. Namun, pada hari Jumat, ia mengatakan bahwa tarif tersebut bisa mencapai 70%.
“Perpanjangan tiga minggu ini memberi negara lain lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan dengan AS, tetapi kurangnya rincian membuat investor merasa khawatir,” beber Ibrahim. Namun, ia menambahkan titik dukungan terbesar dolar adalah penurunan tajam dalam ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada dua pertemuan berikutnya.
“Hal ini terutama didorong oleh pembacaan penggajian yang kuat pada hari Kamis, yang menunjukkan pasar tenaga kerja tetap tangguh meskipun ada hambatan ekonomi lainnya,” paparnya.