Jakarta – Harga emas dunia kembali melanjutkan reli penguatan pada awal pekan ini, usai ditutup naik di sesi perdagangan Amerika Utara pada Jumat (10/10/2025). Ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin meningkat, serta kekhawatiran terhadap potensi penutupan pemerintahan AS, membuat investor kembali beralih ke aset aman seperti emas.
Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menilai tren teknikal harga emas dunia masih menunjukkan dominasi bullish yang kuat.
BACA JUGA:Prediksi Harga Emas Hari Ini 13 Oktober 2025, Berpotensi Sentuh Level Segini
BACA JUGA:Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Baru, Intip Prediksinya Pekan Ini
BACA JUGA:Sejarah Baru di Nasdaq: Aurelion Treasury Jadi Perusahaan Publik Pertama dengan Cadangan Tether Gold
Baca Juga
-
Harga Emas Bakal Makin Mahal, Begini Prediksinya
-
Harga Emas 24 Karat Hari Ini 13 Oktober 2025: Antam Cetak Rekor, Pegadaian Stabil
-
Harga Emas Antam Hari Ini 13 Oktober 2025 Lebih Mahal Rp 6.000, Cek Rinciannya di Sini
“Kombinasi sinyal candlestick dan indikator Moving Average memperlihatkan tekanan beli tetap mendominasi. Selama tren ini bertahan, harga emas berpeluang menguji area psikologis di USD 4.100 per troy ons,” jelas Andy dalam keterangan tertulis, Senin (13/10/2025).
Namun, ia juga mengingatkan potensi koreksi tetap terbuka.
“Jika harga gagal mempertahankan momentum dan mengalami reversal ke bawah USD 3.979, peluang penurunan menuju area USD 3.950 bisa muncul,” tambahnya.
Kenaikan harga emas ini didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan AS–China dan meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven.