Jakarta PT Bank DKI resmi membagikan dividen sebesar Rp249,31 miliar atau setara 32% dari laba bersih tahun buku 2024 yang tercatat sebesar Rp779,10 miliar.
Dari jumlah tersebut, sebesar Rp249,26 miliar diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sedangkan sisanya Rp56 juta diberikan kepada Perumda Pasar Jaya.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu, 30 April 2025.
Sisa laba sebesar 68% atau Rp529,79 miliar akan digunakan sebagai saldo laba ditahan guna mendukung pengembangan usaha dan transformasi Bank DKI ke depan, kata Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo dalam keterangannya, Kamis (1/5/2025).
Pemegang Saham Setujui Rencana IPO, Kapan Realisasinya?
Salah satu keputusan strategis RUPST Bank DKI adalah restu pemegang saham atas rencana Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).
Dengan persetujuan ini, Direksi dan Dewan Komisaris diberikan kewenangan untuk menyiapkan segala tahapan dan kajian yang dibutuhkan untuk proses IPO, termasuk memperhatikan kondisi pasar saham dan perekonomian domestik maupun global, tulisnya.
Meski belum disebutkan jadwal pasti pelaksanaan IPO, persetujuan ini menandai langkah besar Bank DKI membuka akses kepemilikan saham bagi publik dan memperluas sumber pendanaan.