Jakarta Pemprov DKI Jakarta bersama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia (BI) menggelar lomba Digitalisasi Pasar. Hal ini bertujuan untuk mendorong pasar tradisional beralih ke sistem pembayaran digital demi menciptakan transaksi yang lebih cepat, aman, dan transparan.Â
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, Jakarta memberikan kontribusi 16,61% terhadap GDP nasional dengan pertumbuhan 5,18%, lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,12%. Artinya Jakarta tumbuh lebih baik. Salah satu faktor pendorongnya adalah digitalisasi.
Dengan digitalisasi, copet berkurang, primanisme menyusut, dan pasar Tanah Abang sebagai sentra pasar ASEAN bisa kembali hidup. Karena itu saya mengapresiasi perbankan, BI, OJK, serta Pasar Jaya yang sudah berkolaborasi. Hasilnya luar biasa, penggunaan QRIS di 20 pasar meningkat hampir 47%, NPWP pedagang juga naik signifikan, dan transaksi e-commerce melonjak lebih dari 40%, kata dia, dikutip Minggu (24/8/2025).Â
Menurut dia, pengguinaan QRIS, termasuk transaksi dalamm transaksi pembayaran menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam hal digitalisasi keuangan.
Karena saya berpikirnya sederhana begini, digitalisasi tidak bisa dihindarkan. Tetapi, kalau proses literasinya tidak dilombakan, para perbankannya tidak diadu, pasarnya tidak diamati, pasti tidak akan terjadi lompatan, lonjakan. Maka ketika pada pembukaan Lomba Digitalisasi Pasar, saya tidak membayangkan bahwa kenaikannya bisa sangat signifikan, tutur dia.