Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, mengisahkan tentang keberhasilan perbankan bertahan selama pandemi COVID-19. Saat itu, tidak ada nasabah yang menarik dananya secara masif.
Menurutnya, sikap ini berbeda dengan krisis moneter 1998, di mana nasabah berbondong-bondong menarik dananya dan menyebabkan 16 bank tutup.
Tahun 2020 itu luar biasa, karena saya sudah di LPS. Waktu ekonomi goyang karena COVID, tidak ada bank yang tutup dan tidak ada orang yang panik ke bank untuk menarik uangnya, ungkap Purbaya dalam acara LPS Financial Festival 2025, Kamis (7/8/2025).
Menurut Purbaya, hal ini terjadi karena kehadiran LPS yang menjamin dana nasabah hingga Rp2 miliar tetap aman di bank. Alhasil, masyarakat tidak perlu mengambil tindakan sendiri untuk mengamankan dananya.
Karena mereka tahu ada LPS yang menjamin uang mereka sampai Rp2 miliar per nasabah per bank, tuturnya.
Purbaya menegaskan bahwa LPS membentuk sistem agar bisa siap menghadapi gangguan ekonomi. Dalam keadaan normal seperti sekarang, tugas kami adalah mempromosikan kepada bapak-bapak, ibu-ibu, teman-teman, dan generasi muda bahwa uangnya di bank aman Rp2 miliar per nasabah per bank. Jadi, Rp2 miliar per nasabah per bank aman. Lebih bagus dibanding ditaruh di bawah bantal, saya pikir, tandasnya.