Jakarta – Dua bola matanya terbuka lebar, alisnya terangkat spontan, dan keringat dingin mulai muncul diiringi bulu kuduk yang berdiri. Begitulah ekspresi kaget Try saat melihat layar ponselnya — sebuah nomor tak dikenal mengirim pesan ancaman.
Ia memang tidak tahu siapa pengirim pesan itu. Namun, dugaannya langsung mengarah pada satu pihak: penagih utang dari pinjaman online (pinjol) ilegal yang sebulan lalu diaksesnya atas ajakan seorang kerabat. Saat itu, pria berusia 28 tahun ini keliru memahami sistem pinjaman dan mengira bisa lolos tanpa membayar tagihan.
BACA JUGA:AFPI: Tak Ada Kesepatan Penetapan Suku Bunga Pinjaman Online
BACA JUGA:Pinjaman Online untuk Biaya Pendidikan: Solusi Cepat di Saat Mendesak
BACA JUGA:Deretan Hoaks Pelunasan Pinjol, Simak Biar Tak Terjebak
BACA JUGA:Nilai Pinjaman Daring Tumbuh 21,6%, Capai Nilai Rp 87,61 Triliun
BACA JUGA:Cek Fakta: Hoaks Link Pendaftaran Pemutihan Pinjol pada September-Oktober 2025 dari OJK
Setelah jatuh tempo, ponselnya terus berdering, puluhan kali, dari berbagai nomor berbeda.
“Adminnya menelepon terus dan meneror ke kontak saya di HP dengan ancaman akan mengirim dokumentasi saya ke semua orang,” ungkap Try kepada www.wmhg.org, Jumat (31/10/2025).
Rasa cemas semakin membuncah ketika seorang debt collector (DC) datang langsung ke rumahnya. Try khawatir anggota keluarganya akan terkena dampak dari perbuatannya sendiri. Momen itu menjadi titik balik bagi dirinya untuk berhenti terlibat dengan pinjol ilegal.
“Saya gelisah dan takut terhadap orang di sekitar saya, merasa cemas, dan sebagainya. Akhirnya saya memutuskan berhenti total dan tidak meminjam lagi ke mana pun,” ujarnya.
Kisah Try menjadi gambaran nyata betapa mudahnya akses ke pinjaman ilegal dapat berujung pada tekanan psikologis dan ancaman. Minimnya literasi keuangan membuat banyak masyarakat terjebak dalam jeratan pinjol ilegal yang memanfaatkan kebutuhan mendesak dan ketidaktahuan.
Kisah serupa ternyata juga pernah dialami Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi. Tanpa sepengetahuannya, mantan sopir Friderica mencantumkan nomor pribadinya sebagai penjamin dalam pengajuan pinjaman online.
Masalah muncul ketika si sopir gagal membayar. Sejak itu, Friderica mendapat serangkaian pesan dan panggilan yang menagih utang bukan miliknya. Pengalaman tersebut menegaskan bahwa siapa pun, bahkan pejabat tinggi sekalipun, bisa menjadi korban praktik pinjol ilegal.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5399259/original/074859100_1761916005-Depositphotos_350271562_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4242618/original/081125200_1669641659-UMP_2023.jpg)





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5447493/original/035341900_1765957483-IMG-20251217-WA0009.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427287/original/007622500_1764345082-Gubernur_Bank_Indonesia_Perry_Warjiyo.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3000972/original/026902200_1576748930-20191219-BI-Pertahankan-Suku-Bunga-Acuan-di-5-Persen-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5303845/original/091163900_1754130203-Gemini_Generated_Image_4fgq6p4fgq6p4fgq.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4983415/original/005222400_1730112240-fotor-ai-20241028174255.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2758723/original/074430400_1553243544-FBI.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4473781/original/039018600_1687249156-SEC_.jpg)