Jakarta – Bank Indonesia (BI) resmi menetapkan penghentian secara permanen publikasi Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) pada seluruh tenor mulai 1 Januari 2026. Penghentian ini berlaku untuk tenor 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan.
Dirangkum Senin (29/12/2025), penetapan tanggal penghentian publikasi JIBOR diharapkan dapat memberikan kepastian bagi pelaku pasar dalam menggunakan acuan suku bunga rupiah yang berbasis transaksi, yakni Indonesia Overnight Index Average (INDONIA).
Penghentian permanen publikasi JIBOR tersebut sejalan dengan agenda reformasi benchmark suku bunga yang tengah berlangsung di pasar keuangan global. Berbagai otoritas dan pelaku pasar internasional telah beralih dari Interbank Offered Rate (IBOR) yang bersifat quotation-based menuju suku bunga acuan yang lebih kredibel dan berbasis transaksi.
Dengan kebijakan ini, BI menegaskan komitmennya dalam memperkuat integritas dan transparansi acuan suku bunga rupiah di pasar keuangan domestik.
Sebagai bagian dari langkah transisi, National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR) telah mempublikasikan Panduan Transisi JIBOR pada Jumat, 27 September 2024. Panduan ini disusun untuk memberikan pedoman teknis bagi pelaku pasar dan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi penghentian JIBOR.
Panduan tersebut diharapkan dapat mendukung kelancaran proses transisi serta membantu pelaku usaha memahami reformasi referensi suku bunga rupiah dari JIBOR menuju INDONIA.
Dalam panduan tersebut, NWGBR merekomendasikan penggunaan alternatif acuan suku bunga rupiah yang berbasis transaksi, yaitu INDONIA dan Compounded INDONIA, sebagai pengganti JIBOR.
Langkah ini dinilai penting agar proses penyesuaian kontrak keuangan berjalan terstruktur dan meminimalkan potensi risiko bagi pelaku pasar, khususnya yang masih memiliki eksposur terhadap JIBOR.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/18/344661075.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
/2025/06/24/1049013018.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4803210/original/041541900_1713259102-20240416-Pelemahan_Mata_Uang_Rupiah-MER_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456594/original/055239100_1766906469-WhatsApp_Image_2025-12-28_at_13.34.36.jpeg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/2376778/original/028716000_1538914360-Untitled-3.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2890385/original/036007700_1566535931-20190823-Harga-Emas-Antam-Turun-Rp-4.000-per-Gram5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4477898/original/065146400_1687478551-Miliarder_atau_Orang_Terkaya_Dunia_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219629/original/039640900_1747221144-20250514-Harga_Emas-ANG_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013693/original/013633000_1651632346-000_329D9VG.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4089307/original/075313700_1657837181-Harga_Emas_Hari_Ini.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5273458/original/099290600_1751623620-WhatsApp_Image_2025-07-04_at_15.40.05.jpeg)