Jakarta – Harga emas dunia memulai pekan ini dengan tren melemah. Pada perdagangan Senin (11/8/2025) kemarin, harga bergerak negatif akibat turunnya permintaan terhadap aset lindung nilai dan meningkatnya minat investor pada aset berisiko.
Harapan kemajuan diplomasi dalam konflik Rusia-Ukraina serta reli pasar saham membuat sebagian investor beralih dari emas ke instrumen yang lebih berisiko. Dalam kondisi ini, peluang kenaikan emas terbatas.
BACA JUGA:Rincian Harga Emas Pegadaian Hari Ini 12 Agustus 2025: UBS Anjlok Parah
BACA JUGA:Trump Pastikan Emas Bebas Tarif Impor
BACA JUGA:BEI Buka Kode Domisili pada September dan Luncurkan ETF Emas November 2025
Baca Juga
-
Harga Emas 24 Karat 12 Agustus 2025: Antam hingga Raja Emas, Siapa Paling Murah?
-
Harga Emas Antam Hari Ini 12 Agustus 2025 Anjlok Parah, Beli Sekarang?
-
Menakar Dampak Tarif Impor 19% AS: Ancaman atau Peluang?
Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, sinyal candlestick dan pergerakan Moving Average mengonfirmasi tren bearish harga emas makin kuat. Dari sisi level teknikal, area USD 3.325 menjadi target penurunan terdekat jika tekanan jual berlanjut, sedangkan potensi kenaikan intraday terbatas di sekitar USD 3.365.
“Selama belum ada katalis fundamental baru yang mendukung emas, rebound yang terjadi kemungkinan bersifat teknikal dan terukur,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8/2025).
Artinya, dalam jangka pendek, tren cenderung turun dan reli lebih tepat dijadikan kesempatan untuk menata ulang posisi, bukan sinyal pembalikan tren.