Jakarta – Harga emas dunia terus menunjukkan performa impresif dengan mencetak rekor baru, mendekati level psikologis penting. Kenaikan ini terjadi di tengah antisipasi global terhadap hasil pertemuan kebijakan moneter Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan berlangsung pada 16–17 September.
Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed, menjadi pendorong utama. Sinyal ini membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar melemah, sehingga daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) kian meningkat.
BACA JUGA:Harga Emas Perhiasan 16 September 2025 Stabil di Berbagai Karat, Cek Rinciannya!
BACA JUGA:Melonjak Rp 12.000, Harga Emas Antam Cetak Rekor Termahal Lagi!
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Hari Ini 16 September 2025 Kompak Turun, Siap Beli?
Baca Juga
-
Cara Memilih Kadar Emas yang Cocok untuk Cincin Kawin, Sesuaikan Gaya Hidup & Anggaran
-
Harga Emas Dunia Tembus USD 3.700, Ini Pemicunya
-
Raja Emas Indonesia: Jual Beli Emas Tanpa Surat Mudah, Aman, dan Harga Tinggi
Saat ini, sebagian besar pasar memprediksi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, meskipun ada kemungkinan pemangkasan yang lebih agresif.
Sinyal pelemahan ekonomi semakin kuat setelah revisi data pekerjaan AS menunjukkan kenaikan yang jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (16/9/2025).
Data ini, ditambah dengan nada Ketua The Fed, Jerome Powell, yang berubah lebih lunak pada Simposium Jackson Hole akhir Agustus lalu, mendorong ekspektasi bahwa pemangkasan suku bunga akan segera dilakukan. Arahan yang lebih jelas dari Powell, melalui proyeksi ekonomi dan “dot plot” (grafik jalur suku bunga), akan sangat dinantikan oleh pasar.