Jakarta – Harga emas kembali naik lebih dari 2% pada hari Senin, didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan permintaan aset safe haven. Sementara pelaku pasar menunggu keputusan kebijakan dari Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) di akhir minggu ini.
Mengutip CNBC, Selasa (6/5/2025), harga emas di pasar spot naik 2,9% menjadi USD 3.332,57 per ons. Harga emas berjangka AS naik 3% menjadi USD 3.341,30.
BACA JUGA:Cek Harga Emas Pegadaian Hari Ini 5 Mei 2025, Galeri24 Sentuh Rp 1,89 Juta
BACA JUGA:Ramalan Harga Emas Batangan Minggu Ini, Siap-Siap Borong
BACA JUGA:Fidelity: Sudah Saatnya Emas Serahkan Tongkat Estafet ke Bitcoin
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Hari Ini 3 Mei 2025 Anjlok Rp 20 Ribu, Cek di Sini!
Baca Juga
-
Top 3: Prediksi Harga Emas Minggu Ini Bikin Penasaran
-
Banjir Diskon Jutaan Rupiah di Cicil Emas Pegadaian, Begini Cara Dapat Promonya!
-
Harga Emas Antam Hari Ini 5 Mei 2025 Lebih Mahal Rp 3.000, Tengok Rinciannya
Indeks dolar turun 0,2%, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Minggu tarif 100% untuk film yang diproduksi di luar negeri, yang memicu kembali kekhawatiran tentang potensi dampak perang dagang global.
“Kami melihat aliran permintaan aset safe haven yang berkelanjutan, yang membuat harga emas tetap tinggi,” kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Keputusan Fed
Sedangkan mengenai pertemuan Fed, Jim Wyckoff melihat tidak akan banyak kejutan. Saya tidak berpikir ada perubahan suku bunga yang diharapkan pada pertemuan ini, tetapi kami akan mengamatinya untuk melihat apakah Fed condong ke arah tertentu. jelas dia.
Pelaku pasar menunggu pernyataan Ketua Fed Jerome Powell yang akan disampaikan pada hari Rabu untuk mendapatkan petunjuk tentang arah suku bunga bank sentral. Fed telah mempertahankan suku bunga kebijakannya dalam kisaran 4,25%-4,50% sejak Desember.
Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan ini, tetapi ini mungkin pertemuan terakhir di mana hasilnya sangat jelas dengan tarif Trump yang menimbulkan bayangan ketidakpastian atas prospek ekonomi.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian dan cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah, telah mencapai beberapa rekor tertinggi dan naik lebih dari 26% sepanjang tahun ini.
Goldman Sachs memperkirakan emas akan terus mengungguli perak, tetapi mencatat bahwa, mengingat korelasi yang kuat dalam arus, permintaan baru untuk emas pada tahun 2025 kemungkinan akan meningkatkan harga perak juga.