Jakarta Setelah dua minggu mengalami tekanan jual yang kuat, pasar emas mulai menunjukkan stabilisasi. Meski begitu, penutupan netral pada Jumat belum memberikan kejelasan arah. Analis Wall Street cenderung mempertahankan sikap netral, sementara sentimen investor ritel tetap positif.
“Para investor bullish telah membangun dasar harga yang baik di pasar baru-baru ini. Namun, mereka membutuhkan percikan baru yang fundamentalnya bullish untuk memicu pergerakan naik yang solid yang saat ini tidak terjadi,” ujar Jim Wyckoff, Analis Teknis Senior Kitco.com.
BACA JUGA:Harga Emas Dunia Naik di Awal Pekan, Didorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Fed
BACA JUGA:Cek Harga Emas 24 Karat Hari Ini 10 November 2025: Antam, Pegadaian, IndoGold, dan Global
BACA JUGA:Harga Emas Perhiasan Hari Ini 10 November 2025: Termurah Sentuh Level Segini
Melansir Kitco News, Senin (10/11/2025), level psikologis harga emas pada USD 4.000 tetap menjadi batas penting bagi pasar. Harga emas spot menutup pekan di USD 4.001,76 per ons, hanya sedikit di bawah penutupan minggu sebelumnya.
Walaupun pergerakan jangka pendek masih netral, banyak analis menilai prospek kenaikan emas tetap terbuka.
Darin Newsom dari Barchart.com menilai pergerakan emas di tengah ketidakpastian geopolitik masih sulit diprediksi dan “bagaikan lemparan koin.” Ia menyatakan tetap optimis, dan emas kemungkinan tidak naik.
“Haruskah emas kembali naik? Tentu. Apakah itu berarti akan naik? Tentu saja tidak… Saya rasa pasar tidak seharusnya bekerja seperti ini, tetapi inilah situasi yang sedang kita hadapi,” ujarnya.
Kemudian Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, mengatakan secara tidak langsung bahwa emas masih membutuhkan waktu konsolidasi, namun ia melihat peluang positif dalam jangka pendek.
“Pendorong emas selama tiga tahun terakhir tetap utuh, dan bahwa ketidakpastian baru dapat muncul jika Mahkamah Agung AS membatalkan tarif Trump. Penarikan baru-baru ini, sejujurnya, belum cukup tetapi berbagai peristiwa mungkin akan mengambil alih pasar,” tuturnya.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/976571/original/042940100_1441279137-harga-emas-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3188318/original/047441700_1595493633-20200723-Usai-Cetak-Rekor_-Harga-Emas-Antam-Kembali-Turun-IQBAL-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3532280/original/085965300_1628161371-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-1.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5343428/original/035237300_1757416683-9_september_2025-2.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5407643/original/051410900_1762749280-WhatsApp_Image_2025-11-10_at_07.47.38.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3546286/original/004546200_1629449459-Warren_Buffet.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4089307/original/075313700_1657837181-Harga_Emas_Hari_Ini.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4103061/original/071480700_1658923819-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3346254/original/067505500_1610368215-WhatsApp_Image_2021-01-11_at_14.56.59.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1360915/original/045635300_1475232910-20160930--Bea-Cukai-Rilis-Temuan-Rokok-Ilegal-Jakarta--Faizal-Fanani-09.jpg)