Jakarta – Harga emas dunia terus menunjukkan performa gemilang, memperpanjang reli kenaikannya hingga menyentuh kisaran USD 3.650 per troy ounce pada Selasa (9/9/2025). Angka ini melampaui rekor tertinggi sebelumnya di USD 3.646 per troy ounce yang tercatat pada hari Senin.
Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, penguatan ini mencerminkan optimisme pasar yang tinggi terhadap rencana Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga. Sentimen ini membuat emas semakin menarik sebagai aset lindung nilai, terutama di tengah melemahnya Dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah.
BACA JUGA:Gelang Emas Tipis atau Tebal? Ini Rekomendasi Terbaik untuk Tampil Mewah di 2025
BACA JUGA:Pakai Alat Berat, Warga China Seenaknya Menambang Emas di Keerom Papua
BACA JUGA:Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Termahal di 9 September 2025, Cek Rinciannya!
Baca Juga
-
United Tractors Fokus Perbesar Portofolio Mineral dan Energi pada 2026
-
Harga Bitcoin Turun Lagi, CEO Ark Invest: Saya Yakin Bisa Ungguli Emas
-
HRTA Jual 4,8 Ton Emas ke Bullion Bank di Semester I-2025
Dari sisi teknikal, Andy menjelaskan, kombinasi indikator candlestick dan Moving Average menunjukkan tren bullish atau penguatan pada emas masih sangat kuat.
Saat ini pasar emas berada dalam momentum penguatan yang solid. Jika tekanan bullish berlanjut, maka harga emas berpotensi menembus level psikologis berikutnya di USD 3.700. Namun, investor juga harus waspada, karena jika gagal menembus level tersebut, ada kemungkinan harga terkoreksi ke area USD 3.613, jelas Andy jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (9/9/2025).