Jakarta – Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menilai pergerakan harga emas dunia kini tak hanya ditentukan oleh data ekonomi dan kondisi geopolitik, tapi juga oleh dinamika hubungan dua tokoh penting yakni Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Gubernur The Federal Reserve (Fed) Jerome Powell. Selain itu, institusi Fed sebagai bank sentral AS juga ikut menentukan arah harga emas.
Trump, Powell dan Fed memiliki peran penting dalam menciptakan sentimen pasar yang bisa menggerakkan harga emas ke level tertinggi atau sebaliknya.
BACA JUGA:Harga Emas Dunia Anjlok Tertekan Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa
BACA JUGA:Top 3: Harga Emas Diprediksi Bakal Sentuh Level Ini
BACA JUGA:Usai Bijih Bauksit Kepri, Negara Bakal Urusi Emas dan Nikel di Kalimantan-Sulawesi
Baca Juga
-
7 Inspirasi Cincin Emas yang Sesuai Outfit Hijaber Lengkap Harga Terbaru 2025
-
Harga Emas Antam Hari Ini 29 Juli 2025 Kembali Melorot, Cek Rinciannya!
-
Rincian Harga Emas Pegadaian Hari ini 29 Juli 2025: Galeri24 Turun Tapi UBS Naik
Ibrahim menyebut bahwa Trump akan kembali mengunjungi Powell pada pekan ini. Peristiwa ini akan menjadi perhatian serius pelaku pasar. Dalam pertemuan diprediksi akan dibahas kemungkinan penurunan suku bunga yang bisa menjadi katalis penguatan emas.
“Dalam minggu depan Bank Central Amerika akan melakukan pertemuan, kemudian Trump kembali melakukan kunjungan terhadap kantor The Fed yang sedang direnovasi. Dan dalam pertemuan tersebut, Trump dengan Powell kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Selasa (29/7/2025).
Menurutnya, penurunan suku bunga akan menjadi sinyal longgar dari The Fed yang biasanya membuat dolar AS melemah dan harga emas naik. Namun jika The Fed malah mempertahankan suku bunga, risiko tekanan dari Trump bisa memicu gejolak politik yang justru memberi ruang penguatan bagi emas.
“Jika Bank Central Amerika mempertahankan suku bunga, bisa saja. Trump akan marah dan ini akan memercik harapan harga emas dunia akan naik,” ujarnya.
Oleh karena itu, pasar kini menanti arah keputusan tersebut. Hubungan antara Trump dan Powell memang dikenal dinamis.