Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali merosot pada hari ini. Penguatan dolar ini terjadi di tengah kesehatan fiskal AS. Pada Rabu (28/5/2025), rupiah ditutup melemah 9 poin terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat melemah 35 poin di level Rp 16.296 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.286.
“Sedangkan untuk perdagangan Jumat, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 16.240 – Rp 16.300,” ungkap pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Penguatan USD terjadi di tengah ketidakpastian atas perdagangan AS dan kesehatan fiskal, dengan fokus pada lebih banyak kesepakatan perdagangan AS dan kemajuan RUU pemotongan pajak yang memecah belah yang didukung oleh Trump.
Akhir pekan lalu, Trump mengatakan akan menunda rencana untuk mengenakan tarif perdagangan 50% terhadap Uni Eropa hingga awal 9 Juli 2025.
Juli juga merupakan saat tarif timbal balik Trump terhadap sejumlah ekonomi utama akan mulai berlaku, meskipun perubahan haluannya baru-baru ini pada tarif UE memicu harapan bahwa presiden AS tidak akan memenuhi ancaman tarif lainnya.
“Data kepercayaan konsumen AS yang kuat juga meningkatkan risiko dan meredam kekhawatiran atas ekonomi AS. Fokus sekarang adalah pada isyarat lebih lanjut mengenai ekonomi AS dalam beberapa hari mendatang – dari sejumlah pembicara Federal Reserve, serta risalah rapat terakhir Fed, yang akan dirilis pada hari Rabu,” papar Ibrahim.