Jakarta – Bank Indonesia (BI) prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada dalam kisaran 4,6-5,4%. Adapun berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS),ekonomi kuartal II 2025 tumbuh 5,12% (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menuturkan, dari sisi pengeluaran, Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II 2025 ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik dan kinerja ekspor impor yang meningkat.
Konsumsi rumah tangga sebesar 4,97% (YoY) seiring aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) dan libur sekolah.
Investasi tumbuh sebesar 6,99% (YoY) didukung oleh realisasi penanaman modal yang tumbuh positif,” kata Ramdan dikutip dari laman BI, Selasa (5/8/2025).
Ia menuturkan, konsumsi Pemerintah terkontraksi sebesar 0,33% (yoy) seiring dengan normalisasi belanja Pemerintah dibandingkan dengan periode 2024 yang tercatat tinggi untuk penyelenggaraan Pemilu.
Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh sebesar 7,82% (yoy). Ekspor tumbuh sebesar 10,67% (yoy) ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap tumbuh positif, serta kenaikan ekspor jasa sejalan dengan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.
Sementara itu, pertumbuhan impor didorong oleh permintaan domestik,” kata dia.
Dari sisi Lapangan Usaha (LU), seluruh LU menunjukkan kinerja positif. LU Industri Pengolahan, LU Perdagangan, serta LU Informasi dan Komunikasi sebagai kontributor utama pertumbuhan juga tumbuh baik seiring peningkatan permintaan domestik dan eksternal.
Sementara itu, dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 seluruh wilayah tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya,” kata dia.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Jawa, diikuti Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Sumatera, Kalimantan, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).