Jakarta – Bank sentral India diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan dalam pertemuan kebijakannya yang sedang berlangsung. Perkiraan ini didukung oleh meredanya inflasi India, yang memberi ruang untuk penurunan suku bunga.
Bank Sentral India siap memangkas suku bunga repo sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% saat mengakhiri pertemuan kebijakannya pada hari Jumat, yang memicu siklus pemotongan suku bunga yang dangkal, kata kepala ekonom di DBS Bank Taimur Baig, dikutip dari CNBC International, Jumat (7/2/2025).
Diketahui, obligasi India telah menguat dalam beberapa minggu terakhir dengan imbal hasil acuan 10 tahun turun sebesar 16,5 basis poin dalam waktu sekitar tiga pekan menjadi 6,664% pada penutupan hari Rabu, menurut data LSEG, karena para pedagang meningkatkan taruhan untuk pemotongan suku bunga pada pertemuan bulan Februari ini.
Jika RBI benar-benar menurunkan suku bunga, maka akan menjadi pemangkasan pertama dalam hampir lima tahun.
Bank sentral India terakhir kali menurunkan suku bunga pada Mei 2020 saat negara itu berjuang melawan penurunan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Investor juga akan mencermati pernyataan Gubernur RBI yang baru, Sanjay Malhotra, untuk menilai arah kebijakan moneter bank tersebut.
Akan menarik untuk melihat apakah RBI akan melanjutkan pernyataan gubernur, selain pernyataan kebijakan moneter, sebagai alat komunikasi kebijakan, kata analis di Goldman Sachs.
Bank yang berbasis dinWall Street itu kini mengantisipasi pemotongan suku bunga India hingga seperempat persen pekaan ini, bersamaan dengan perubahan kebijakan moneter dari netral ke posisi akomodatif yang lebih longgar.