Jakarta – Bank Mandiri mempertegas perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat sektor produktif dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan. Melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), bank bersandi saham BMRI tersebut terus memperluas akses permodalan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Langkah ini sejalan dengan agenda Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperluas kesempatan kerja, serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
BACA JUGA:Emiten DNET Kantongi Pinjaman dari Bank Mandiri, Segini Nilainya
BACA JUGA:27 Tahun Sinergi Majukan Negeri: Bank Mandiri Hadirkan Manfaat untuk 60.000 Masyarakat Indonesia
BACA JUGA:Bank Mandiri Perkuat Komitmen ESG Lewat Kinerja Keberlanjutan yang Kuat dan Solid
BACA JUGA:Bank Mandiri Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025, Perkuat Peran Jaga Daya Beli Masyarakat
Hingga Oktober 2025, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR senilai Rp 38,11 triliun kepada 329.012 pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di bawah 1 persen.
SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Bayu Trisno Arief Setiawan, menjelaskan bahwa realisasi tersebut telah mencapai 92,96 persen dari target KUR tahun 2025 sebesar Rp 41 triliun. Ia menilai capaian ini merupakan hasil nyata sinergi antara pemerintah, perbankan, dan sektor usaha dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis rakyat.
“Dukungan KUR ini bukan hanya tentang pembiayaan, tetapi juga tentang pemberdayaan. Melalui akses modal yang lebih luas, kami ingin membantu pelaku UMKM memperkuat kapasitas produksi, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan daya saing. Inilah wujud Sinergi Majukan Negeri yang kami jalankan secara berkelanjutan,” ujar Bayu dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (13/11/2025).
Ia menambahkan, dari total penyaluran KUR hingga Oktober 2025, sebesar 61,47 persen atau Rp 23,43 triliun disalurkan ke sektor produksi. Dari jumlah tersebut, sektor pertanian menyerap Rp 11,93 triliun atau 31,31 persen, sektor jasa produksi sebesar Rp 8,13 triliun (21,34 persen), sektor industri pengolahan Rp 2,82 triliun (7,41 persen), dan sektor perikanan Rp 523 miliar (1,37 persen).




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/3271756/original/069996900_1603102551-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-4.jpg)






:strip_icc()/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219633/original/084845400_1747221145-20250514-Harga_Emas-ANG_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219631/original/022997400_1747221145-20250514-Harga_Emas-ANG_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3172729/original/052282800_1594117386-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4723189/original/060727400_1705921940-fotor-ai-20240122181141.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5366601/original/054107200_1759246878-Untitled.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5366710/original/070174200_1759284785-fresh-shrimp-prawn.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4595491/original/021588300_1696237540-20231002-Tampilan_Kereta_Cepat-AFP_6.jpg)