wmhg.org – JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) tengah menggarap proyek Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp 726 miliar.
WIKA tergabung dalam joint operation CAMCE – ADHI – WIKA (JO) dipercaya untuk melaksanakan pembangunan struktur utama bendungan pada sandaran kiri dan jalur akses.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan, perseroan tengah meningkatkan keunggulan eksekusi pengerjaan proyek dan pengendalian biaya operasi yang efektif.
“Perseroan telah menunjukkan progress on track atas upaya transformasi tersebut, sehingga mampu menjaga competitiveness serta kepercayaan stakeholders,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/9).
Saat ini, pembangunan proyek Bendungan Jenelata tengah berada pada tahap awal yang meliputi tahap persiapan, pekerjaan bendungan utama, dan pemenuhan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Pembangunan Bendungan Jenelata ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan air bersih, energi listrik, serta mendukung sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi lokal di sekitar Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Dalam pembangunan bendungan tersebut WIKA berupaya untuk menjaga habitat sekitar dengan meminimalisir penebangan pohon di area konstruksi. Selain itu, WIKA juga melakukan pengerjaan konservasi air dan tanah guna menjaga kelestarian lingkungan.
“WIKA terus berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan di proyek, sehingga proyek-proyek yang dibangun tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga ramah lingkungan,” ungkapnya.
Asal tahu saja, WIKA mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 11,59 triliun hingga bulan Juli 2024. Kontribusi terbesar pada kontrak baru berasal dari segmen Industri, disusul oleh segmen Infrastruktur & Gedung, Properti, dan EPCC.
WIKA Chart by TradingView
Beberapa proyek yang masuk ke dalam daftar kontrak baru pada bulan Juli di antaranya proyek Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali, Gedung BMKG InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) di Jakarta & Bali, serta beberapa perolehan kontrak lainnya baik di induk maupun anak perusahaan.