wmhg.org – JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meresmikan fasilitas Indonesia Manufacturing Center (IMC) sebagai upaya meningkatkan kinerja industri manufaktur nasional pada masa mendatang.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pembangunan IMC merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya pemerintah dalam mengakselerasi peningkatan daya saing dan kemandirian industri nasional agar menghasilkan produk mesin industri yang selama ini mayoritas masih diimpor.
IMC pun dapat menjadi katalisator program Machine Making Machine (3M) melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, perguruan tinggi, lembaga riset, dan masyarakat atau komunitas.
“IMC akan menjadi pusat kolaborasi pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri yang dilengkapi sarana prasarana, kelembagaan, sumber daya manusia, mesin dan peralatan, serta teknologi informasi industri manufaktur,” ungkap Agus dalam sambutan secara virtual, Senin (14/10).
Untuk mempercepat penerapan program 3M, IMC perlu berkolaborasi dengan pelaku industri, baik sebagai offtaker produk maupun melalui kemitraan pada proses perancangan dan pengembangan produk permesinan. Kolaborasi ini dilakukan bersama-sama sampai dengan pelaku industri tersebut mampu memproduksi mesin secara utuh.
dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko SA Cahyanto menambahkan, keberadaan IMC ditujukan untuk pengembangan mesin-mesin industri dalam negeri dengan harapan agar Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor, terutama untuk barang modal.
Dia pun mengajak seluruh pihak yang berkepentingan dan memiliki kompetensi dalam rangka membangun mesin industri untuk bisa berkolaborasi di IMC.
Sebagai catatan, IMC dibangun di atas lahan seluas 23.190 meter persegi di Purwakarta, Jawa Barat. IMC mulai dibangun sejak 5 Desember 2022, kemudian topping off pada 18 September 2023 dan dinyatakan selesai 100% pada 16 Agustus 2024.
Bangunan IMC ini terdiri dari gedung utama 6 lantai, fasilitas workshop/teaching factory di tiga lantai yang dilengkapi dengan asrama 14 kamar dengan kapasitas 42 orang, masjid, ruang utilitas, ruang limbah, dan tempat pembuangan sampah (TPS). Konstruksi IMC juga memperoleh capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 70,41%.
“IMC didesain ramah lingkungan dan sudah mendapat sertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) Utama,” imbuh dia, Senin (14/10).
Kemenperin memiliki rencana pembangunan IMC tahap kedua di lokasi yang sama. Nantinya, akan ada pembangunan enam pilot plant manufaktur serta optimalisasi pemanfaatan aset tanah Kemenperin di sebelah gedung IMC dengan luas 9 hektare (Ha).