Jakarta Di tengah kemudahan akses transaksi digital, masyarakat kini juga dihadapkan dengan modus penipuan yang kian beragam. Salah satu modus penipuan yang tengah marak terjadi adalah penipuan dengan modus jebakan pembayaran menggunakan Virtual Account.
Penipu yang menggunakan modus ini mencoba melancarkan aksinya dengan membuat website palsu menyerupai institusi atau brand resmi, seperti maskapai penerbangan, layanan travel, situs brand tertentu, dan masih banyak lagi.
Alih-alih mendapatkan layanan atau produk yang diinginkan, korban malah terjerat dalam modus penipuan saat mengunjungi website palsu tersebut. Bagaimana detail modus penipuannya?
Detail Modus Penipuan Virtual Account
Saat mencari website institusi atau brand tertentu di Google atau website pencarian lainnya, korban penipuan biasanya secara tidak sengaja menemukan dan mengakses website palsu tersebut. Karena tidak terlalu memperhatikan website terlalu detail, korban berbelanja dan melakukan transaksi seperti pada umumnya.
Ketika hendak melakukan pembayaran, di sinilah saatnya penipu tersebut beraksi. Untuk memproses pembayaran, penipu meminta korban mentransfer uang melalui nomor Virtual Account. Korban yang tidak merasa ada kejanggalan, segera memproses pembayaran Virtual Account tersebut. Tanpa disadari, pembayaran Virtual Account tersebut ternyata adalah transaksi pribadi penipu di platform tertentu, seperti platform e-commerce.Â
Setelah melakukan pembayaran Virtual Account, barulah korban menyadari bahwa saldo mereka telah terkuras untuk melakukan transaksi, bukan institusi atau brand tertentu, tempat mereka berbelanja. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan masyarakat saat melakukan pembayaran transaksi.