Jakarta Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft mengunumkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3% karyawannya di semua level, tim, dan wilayah. Melansir CNBC International, Rabu (14/5/2025) PHK kali ini di Microsoft akan memengaruhi sekitar 6.000 tenaga kerja.
Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dengan sebaik-baiknya agar sukses di pasar yang dinamis, kata juru bicara Microsoft dalam keterangannya.
Sebelum mengumumkan PHK, Microsoft mencatat kinerja yang lebih baik dari perkiraan, dengan laba bersih kuartalan mencapai USD 25,8 miliar. Juru bicara perusahaan menekankan bahwa PHK tidak terkait dengan kinerja terbaru Microsoft.
“Salah satu tujuannya adalah mengurangi lapisan manajemen,” kata juru bicara tersebut.
Microsoft memiliki 228.000 karyawan di seluruh dunia pada akhir Juni 2024.
Pada Selasa (13/5), negara bagian Washington mengungkapkan bahwa perusahaan itu mengurangi jumlah karyawan yang terkait dengan kantor pusatnya di Redmond sebanyak 1.985 karyawan, termasuk 1.510 karyawan di kantor.
Secara total, PHK kali ini diperkirakan menjadi gelombang PHK massal terbesar Microsoft sejak penghapusan 10.000 posisi pada tahun 2023.