Jakarta – Pemerintah Indonesia buka suara mengenai pemberitaan adanya kegagalan kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). kegagalan ini karena Pemerintah Indonesia mundur dari sejumlah komitmen yang sebelumnya telah disepakati.
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Haryo Limanseto menjelaskan, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika serikat (AS) masih menjalankan proses perundangan sampai saat ini.
Perundingan dagang Indonesia dan Amerika Serikat masih berproses, tidak ada permasalahan spesifik dalam perundingan yang dilakukan, dinamika dalam proses perundingan adalah hal yang wajar, jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).
Haryo melanjutkan, Pemerintah Indonesia berharap kesepakatan dapat segera selesai dan menguntungkan kedua belah pihak.
Seperti diketahui, laporan Financial Times (FT) menuliskan bahwa kesepakatan dagang antara Indonesia dan AS berada di ambang kegagalan. Pejabat Washington menilai Jakarta mulai mundur dari sejumlah komitmen yang sebelumnya telah disepakati dalam perundingan bilateral.
FT, mengutip sumber yang mengetahui proses tersebut, menyebut Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menilai Indonesia melakukan “backtracking” atau menarik diri dari beberapa kesepakatan penting. Sejumlah pejabat Indonesia disebut keberatan dengan komitmen yang bersifat mengikat dan telah menyampaikan hal tersebut kepada pihak USTR (United States Trade Representative).
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/16/1002072152.jpg)
/2025/05/05/294792947.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4337595/original/008177700_1677325693-FOTO.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4816483/original/040342400_1714383611-fotor-ai-20240429134010.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4975465/original/071592400_1729564766-manufaktur-adalah.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/682959/original/ilustrasi-bank-1-140527-andri.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5352550/original/079824000_1758101135-WhatsApp_Image_2025-09-17_at_15.13.49_b984f4da.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5439073/original/005197200_1765348030-b183230e-82dc-4e58-bba7-b5d5c09a9d85.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5115669/original/017565000_1738316672-aee73c2b-37ff-4014-8e1c-fadc874f6adc.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3510059/original/027658500_1626233971-fintech_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1369940/original/015660100_1476098427-20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5345137/original/039546900_1757507069-men3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442481/original/051724700_1765539448-b45757c4-62f0-4230-b9e6-e3e259432c1e.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5378776/original/033128300_1760324340-IMG_7836.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/781851/original/087607700_1418807496-nickel.jpg)