Jakarta – Nilai portofolio bersih perusahaan investasi Singapura, Temasek Holdings melonjak ke rekor tertinggi sebesar 434 miliar dolar Singapura atau USD 324 miliar. Jumlah itu setara Rp 5.266 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.255) hingga Maret 2025.
Nilai itu naik 45 miliar dolar Singapura dari tahun sebelumnya naik lebih dari 11% dari tahun ke tahun. Demikian mengutip dari CNBC, Rabu (9/7/2025).
Temasek Holdings mengaitkan kenaikan ini sebagian besar dengan kinerja kuat dari perusahaan-perusahaan yang tercatat di Singapura, investasi langsung di China, Amerika Serikat dan India.
Temasek merupakan pemegang saham utama di perusahaan-perusahaan Singapura antara lain DBS, CapitaLand dan Singapore Airlines.
Dalam basis nilai pasar (mark to market), nilai portofolio bersih Temasek akan mencapai 469 miliar dolar Singapura atau sekitar Rp 5.950 triliun (asumsi dolar Singapura terhadap rupiah di kisaran 12.687). Dari nilai portofolio bersih itu, kontribusi sebesar 35 miliar dolar Singapura atau Rp 444,15 triliun dari portofolio yang tidak terdaftar.
Perusahaan itu menyatakan mereka telah secara aktif menyeimbangkan kembali portofolionya di tengah lingkungan ekonomi makro yang berubah dengan investasi dan divestasi sebesar 52 miliar dolar Singapura atau Rp 659,61 triliun selama tahun keuangannya.
Itu adalah jumlah investasi terbesar sejak 2022, dan jumlah divestasi terbesar dalam lebih dari dua dekade.
Saat wawancara dengan CNBC, CIO Temasek International Rohit Sipahimalani menuturkan, sebagian dari upaya Temasek adalah merombak portofolio ke arah yang diinginkan selama beberapa tahun ke depan sehingga lebih tangguh dalam lingkungan yang dihadapi.
Temasek mengatakan ketegangan geopolitik tetap menjadi risiko utama yang akan mengahmabt pertumbuhan global. Selain itu meski perdagangan dan ketidakpastian geopolitik meningkat, Temasek tetap memiliki pandangan konstruktif terhadap peluang investasi.