Jakarta – Kebijakan tarif impor kembali memberi tekanan besar pada industri kulit global. Dampaknya kini mulai terasa langsung di pasar ritel, mulai dari sepatu bot, tas tangan, hingga aksesori berbahan kulit. Para pelaku industri memperkirakan harga tinggi ini tidak akan bersifat sementara, bahkan berpotensi bertahan hingga beberapa tahun ke depan.
Produsen sepatu bot asal Amerika Serikat, Twisted X, menjadi salah satu contoh nyata. Perusahaan yang dikenal lewat sepatu bergaya Western ini mengalami guncangan besar ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan tarif impor tinggi pada April lalu. Dalam hitungan hari, biaya impor melonjak, pengiriman tertahan, dan margin keuntungan berubah drastis.
BACA JUGA:Menko Zulkifli Hasan Mau Permudah Impor Sapi Hidup dan Batasi Daging Beku
BACA JUGA:Pabrik NPK Nitrat Pertama Indonesia Mulai Dibangun, Bisa Hemat Devisa Negara Rp 1 Triliun
BACA JUGA:SPBU Swasta Tak Lagi Impor Solar di 2026, Ini Penjelasan Kementerian ESDM
BACA JUGA:Tarif Resiprokal Indonesia-AS Ditargetkan Rampung dan Masuk Draft Perjanjian Akhir 2025
BACA JUGA:Gempuran Impor Hantam Industri Tableware
Kami sampai mengubah ruang rapat menjadi semacam ‘ruang perang tarif’, kata CEO Twisted X, Prasad Reddy, kepada CNBC, dikutip Senin (29/11/2025).
Ia menyebut fluktuasi biaya terjadi begitu cepat hingga tim keuangan harus menghitung ulang margin hampir setiap jam. “Itu masa yang sangat tidak pasti.”
Tekanan Serentak di Sepanjang Rantai Pasok
Twisted X bukan satu-satunya. Perusahaan kulit, baik skala besar maupun kecil, menghadapi tantangan serupa. Stok lama sebelum tarif diberlakukan kini mulai habis, sementara pesanan baru datang dengan biaya yang jauh lebih tinggi.
Produk kulit yang saat ini beredar di pasaran diproduksi dengan bahan baku yang lebih mahal, melalui proses pengelolahan di luar negeri dengan ongkos lebih tinggi, serta biaya pengiriman yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini membuat harga di tingkat konsumen sulit turun dalam waktu dekat.
Yale Budget Lab memperkirakan harga barang-barang kulit akan bertahan hampir 22% lebih tinggi setidaknya selama satu hingga dua tahun ke depan.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/18/344661075.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
/2025/06/24/1049013018.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3980736/original/005042400_1648714883-20220331-Laporan-SPT-10.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456594/original/055239100_1766906469-WhatsApp_Image_2025-12-28_at_13.34.36.jpeg)

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5377094/original/099678000_1760075944-1000018120.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2890385/original/036007700_1566535931-20190823-Harga-Emas-Antam-Turun-Rp-4.000-per-Gram5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4477898/original/065146400_1687478551-Miliarder_atau_Orang_Terkaya_Dunia_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219629/original/039640900_1747221144-20250514-Harga_Emas-ANG_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013693/original/013633000_1651632346-000_329D9VG.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4089307/original/075313700_1657837181-Harga_Emas_Hari_Ini.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5273458/original/099290600_1751623620-WhatsApp_Image_2025-07-04_at_15.40.05.jpeg)