Jakarta – Bendungan Marangkayu masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres Nomor 109 Tahun 2020. Untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung swasembada pangan, energi dan ketahanan air.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, dengan selesainya pembangunan fisik Bendungan Marangkayu, fokus selanjutnya adalah percepatan pengembangan jaringan irigasi teknis. Ini penting untuk mendukung produktivitas pertanian dan meningkatkan jumlah masa panen bagi petani. Â
Kita sepakat bahwa infrastruktur sumber daya air sangat penting untuk mencapai swasembada pangan. Salah satu contohnya adalah pembangunan bendungan yang kemudian disalurkan melalui sistem irigasi primer, sekunder, hingga tersier langsung ke lahan pertanian, kata Dody, Sabtu (21/6/2025).
Konstruksi Bendungan Marangkayu telah selesai 100 persen dan telah dilakukan impounding (penggenangan awal) pada Desember 2024.
Dengan kapasitas tampung sebesar 12,24 juta m3, Bendungan Marangkayu diproyeksikan akan memberikan manfaat untuk menambah cadangan tampungan air dalam rangka menjamin keberlanjutan suplai air bagi sektor pertanian, air baku, hingga pengendalian banjir dan potensi wisata.Â
Dengan pengembangan sistem jaringan irigasi teknis, Bendungan Marangkayu diharapkan dapat menyuplai air ke lahan irigasi seluas 1.200 ha. Sekaligus mendorong efisiensi pemanfaatan air area fungsional seluas 579 ha. Sehingga memungkinkan petani meningkatkan frekuensi panen dari satu menjadi dua atau bahkan tiga kali setahun.