Jakarta – Ketua Umum DPN, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sudaryono menyerukan transformasi besar-besaran di tubuh organisasi petani tersebut.
Dalam penutupan Munas X HKTI, Kongres Tani, dan Tani Fest yang digelar Kamis (26/6/2025), Sudaryono menekankan pentingnya menjadikan HKTI sebagai organisasi yang modern, dinamis, dan penuh semangat kerja.
Ia menyatakan dirinya bukan tipe pemimpin yang hanya memimpin dari belakang, tetapi justru menjadi bagian dari sistem kerja. Dengan gaya lugas dan penuh semangat, Sudaryono menggambarkan filosofi kerjanya.
Saya kerja itu adalah hobi. Saya berdiri di sini adalah hobi. Jadi saya memang senang yang makan, senang yang tidur, dan senang yang kerja,” ujar Sudaryono.
Dia menuturkan, HKTI ke depan tidak bisa hanya diisi oleh orang-orang yang gemar berbicara tetapi minim aksi. Ia ingin membangun budaya kerja keras di seluruh lini organisasi hingga ke tingkat kabupaten dan desa.
Kita enggak mau jadi golongan orang yang banyak omongnya saja. Banyak omong boleh, tapi juga harus banyak kerja,” ujarnya.
Untuk memastikan setiap program berjalan dan tidak hanya berakhir di atas kertas, Sudaryono menekankan pentingnya sistem pengawasan dan evaluasi yang ketat. Ia menyebut pendekatan ini dengan istilah “mandorisasi”.