Jakarta – Starbucks mengumumkan pembentukan usaha patungan untuk mengoperasikan perusahaan di China. Starbucks menggandeng Boyu Capital, perusahaan aset manajemen untuk mengoperasikan perusahaan patungan tersebut.
Mengutip laman Starbucks, Selasa (4/11/2025), melalui kesepakatan senilai USD 4 miliar atau Rp 66,85 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.7143), Boyu akan menggenggam hingga 60% saham dalam usaha patungan itu, dan Starbucks akan memegang 40% saham. Starbucks juga mempertahankan kemampuan untuk melisensikan merek dan kekayaan intelektual dalam usaha patungan itu.
BACA JUGA:Cek CCTV, Menkeu Purbaya Pastikan Orang yang Nongkrong di Starbucks Bukan Pegawai Bea Cukai
BACA JUGA:Starbucks Rombak Diri: PHK 900 Karyawan dan Tutup Banyak Gerai
BACA JUGA:Kesal Purbaya Ancam Pecat Oknum Bea Cukai Nongkrong di Starbucks: Gue Persulit Hidupnya!
BACA JUGA:Geram, Menkeu Purbaya Ancam Pecat Pegawai Bea Cukai Nongkrong di Starbucks
Berlandaskan momentum bisnis positif kami, kemitraan kami dengan Boyu akan memungkinkan Starbucks China untuk sepenuhnya membuka peluang pasar yang luas,” ujar CEO Starbucks China, Molly Liu.
Pengumuman ini muncul setelah Starbucks melakukan peninjauan selama sebulan terhadap berbagai opsi yang mencakup kemitraan strategis. Adapun valuasi Starbucks di China mencapai USD 13 miliar atau Rp 217,43 triliun. Valuasi itu mencakup penjualan saham pengendali dalam usaha patungan yang dikombinasikan dengan nilai kepemilikan saham yang dipertahankan dan biaya lisensi berkelanjutan yang akan dibayarkan kepada perusahaan pada masa mendatang.
Kesepakatan ini akan rampung pada kuartal kedua tahun fiskal 2026. Kemitraan antara Starbucks dan Boyu menandai babak baru perjalanan Starbucks selama 26 tahun di China.
Hal ini menggabungkan merek Starbucks yang diakui secara global dengan keahliaan, kopi dan budaya yang berpusat pada mitra termasuk karyawan dengan pemahaman mendalam Boyu tentang konsumen China.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5277398/original/071612500_1752032649-IMG-20250709-WA0006__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4970670/original/014056700_1729065899-pellets-surface.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1377604/original/096138700_1476789163-20161018-Ekspor-impor-RI-melemah-di-bulan-september-Angga-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3352151/original/051235700_1610959710-20210118-Emas-Antam-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5160786/original/001755100_1741840350-WhatsApp_Image_2025-03-13_at_10.14.50.jpeg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5196554/original/086520400_1745413930-20250423-Perkotaan-ANG_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5002972/original/087019100_1731428239-WhatsApp_Image_2024-11-12_at_22.55.14.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393783/original/089320700_1761611913-Menteri_Keuangan_Purbaya_Yudhi_Sadewa_saat_ditemui_di_kantor_Kementerian_Keuangan__Selasa__28102025_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5394042/original/018682800_1761624164-1000019693.jpg)