Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kembali menyinggung soal kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut dia, tidak ada kasus keracunan MBG sedikitpun yang bisa ditoleransi.
Dia mengungkapkan, secara statistik jumlah keracunan hanya terjadi pada 0,0007 persen penerima. Meski begitu, dia menegaskan tidak bisa menerima satu kasus keracunan pun.
BACA JUGA:Satu Tahun Prabowo-Gibran: Ini Capaian Penting di Bidang Energi
BACA JUGA:Kumpulkan Menteri, Prabowo Beri Tugas Khusus ke Menkeu Purbaya
BACA JUGA:Jenderal TNI Kawan Angkatan Prabowo Jadi Dirut Garuda Indonesia, ini Kata Bos Danantara
Ketika kami menghitung jumlah makanan yang kami bagikan dan jumlah kasus keracunan, saya pikir statistiknya serendah 0,0007 (persen). Meskipun begitu, menurut saya, bahkan satu kasus keracunan saja sudah tidak bisa diterima, tegas Prabowo dalam Forbes Global CEO Conference, di St Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Atas kejadian keracunan di program andalannya itu, dia mengaku tidak bisa menjalankan MBG dengan sempurna. Apalagi, melaksanakan program dengan tanpa satu kesalahan pun.
Tapi menurut saya, dalam usaha manusia apa pun, untuk mencapai nol cacat, nol kecelakaan, atau nol kesalahan, itu sangat jarang terjadi, menurut pendapat saya. Saya tidak mencari-cari alasan, ungkapnya.
Untuk itu, dia telah melakukan tindak lanjut dengan meningkatkan pengawasan dan tata kelola pelaksanaan MBG. Kami bertekad untuk membuat angkanya sedekat mungkin dengan nol. Kami telah meningkatkan pengawasan dan prosedur operasi standar (SOP), ujarnya.
Sekarang kami membeli peralatan baru, filter untuk air, keranjang untuk makanan. Peralatan modern untuk memanaskan air, memanaskan nampan makanan yang sedang dimasak. Kami menerapkannya dan mencoba meningkatkan semua pengawasan, ia menambahkan.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/05/05/294792947.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5358185/original/003389000_1758600333-1.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5440006/original/059264700_1765419231-Tusam_Hutani_Lestari.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3149798/original/009852000_1591853345-20200611-Harga-Emas-Antam-Naik-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427124/original/035585000_1764327483-Menteri_Koordinator_Bidang_Perekonomian_Airlangga_Hartarto-28_november_2025.png)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5244922/original/072045700_1749267953-Foto_Ilustrasi_DBS__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4725084/original/029170000_1706081368-20240124-Rumah-Subsidi-KPR-BTN-Naik-Imam-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/835074/original/095573900_1427174835-The-Fed-1-20150324-Johan.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4721215/original/050847100_1705711212-fotor-ai-2024012073921.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4349647/original/096522800_1678186856-20230307-Harga-Cabai-Ramadan-Angga-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5443429/original/035628100_1765688595-38a03a04-1d8a-4503-bbfa-77533f94eb0d.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3029352/original/041405400_1579686482-20200122-Penguatan-Rupiah-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5196559/original/036587400_1745413932-20250423-Perkotaan-ANG_6.jpg)