Jakarta – PT Pegadaian (Persero) terus mendorong pengelolaan sampah melalui program The Gade Clean and Gold. Melalui program ini, Pegadaian mengajak masyarakat untuk menukar sampah plastik menjadi tabungan emas.Â
Kendati begitu, pelaksanaan program The Gade Clean and Gold masih menemui sejumlah kendala. Terutama terkait pemahaman masyarakat terhadap sampah yang sebenarnya punya nilai ekonomis.Â
Tantangan terbesar adalah soal edukasi. Masih banyak masyarakat yang belum terbiasa memilah sampah dari rumah atau belum memahami nilai ekonominya, ujar Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan Pegadaian Eka Pebriansyah dalam acara Climate Talk www.wmhg.org bertema Menambang Emas dari Timbulan Sampah Plastik, dikutip Rabu (4/6/2025).
Di sisi lain, Eka menambahkan, keterbatasan infrastruktur di daerah-daerah tertentu juga menjadi hambatan. Termasuk pengangkutan, pengelolaan sampah, hingga inklusi keuangan masyarakat.Â
Namun, kami melihat ini sebagai peluang untuk terus berinovasi dan menggandeng lebih banyak local hero khususnya dalam bidang lingkungan, imbuh dia optimistis.
Tak hanya The Gade Clean and Gold, Pegadaian juga punya sejumlah inisiatif lanjutan dalam pengelolaan sampah organik. Salah satunya melalui program The Gade Integrated Farming, yang mengolah sampah organik seperti gulma dan kotoran ternak menjadi pupuk organik cair.Â
Program ini telah diimplementasikan di empat belas desa binaan Pegadaian dan mendukung pertanian berkelanjutan masyarakat, terang Eka.Â
Selain itu, perseroan juga mengembangkan program Waste to Energy, yakni pemanfaatan sampah residu sebagai sumber energi. Penerapannya telah dilaksanakan di sejumlah kota dan daerah. Semisal di Padang, di mana sampah dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam proses produksi semen.
Sementara di daerah Rempoah, Banyumas, sampah digunakan untuk menghasilkan listrik yang menerangi kawasan sekitarnya, Eka menambahkan.