Jakarta – Deretan tanggal merah memenuhi kalender pada semester I 2025, terutama selepas Lebaran 2025 per April lalu. Libur panjang akhir pekan (long weekend) pun menghiasi kalender, seperti pada momen Iduladha 2025 kali ini.Â
Sayangnya, tanggal merah yang bejibun tersebut tidak mampu mendongkrak tingkat okupansi hotel. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, secara tren tingkat keterisian hotel tidak maksimal peningkatannya.
Jadi yang biasanya pengunjung kalau libur empat hari dia bisa (sewa hotel) 2-3 malam, tapi yang terjadi kemarin-kemarin itu cuman paling banyak satu malam. Paling jauh dua malam peningkatannya, ujar dia kepada www.wmhg.org, Sabtu (7/6/2025).
Secara jadwal, Juni 2025 jadi bulan terakhir yang punya sejumlah tanggal merah jelang akhir pekan pada tahun ini. Kendati begitu, Maulana menilai, kehadiran momen long weekend belum tentu punya dampak terhadap tingkat keterisian hotel.Â
Impact-nya belum tentu besar. Kenapa saya katakan gitu? Karena liburan itu juga tergantung dari daya beli mereka masing-masing, tegas dia.Â
Justru yang kurang menarik itu kalau liburan terpotong-potong tapi pendek-pendek jaraknya. Saya enggak yakin itu akan berimbas cukup besar ya. Karena liburnya mungkin ada liburnya, tapi untuk orang pergi berwisatanya itu tidak setiap libur itu mereka pergi, bebernya.Â