Jakarta – Pengamat pertambangan sekaligus peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, menilai sektor pertambangan emas telah memberikan kontribusi sangat besar terhadap negara. Bukan hanya dari sisi pemasukan, tapi juga pengembangan daerah hingga pemberdayaan masyarakat sekitar.
Ferdy lantas menyebut beberapa gunung emas terbesar yang ada di Tanah Air. Mulai dari Grasberg milik PT Freeport Indonesia di Papua, Batu Hijau di Sumbawa Barat milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), Tambang Tumpang Pitu Banyuwangi milik PT Merdeka Copper Gold Tbk, hingga Pongkor yang dikelola PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Menurut dia, tambang-tambang emas itu tidak hanya mengucurkan gelontoran penerimaan bagi negara, tapi juga pengembangan sumber daya masyarakat (SDM) di lingkar tambang lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
Dari itu saya melihat manfaatnya sangat besar untuk negara ini. Penerimaan negara dari perusahaan-perusahan itu gede, dan perusahaan-perusahaan itu termasuk yang tertib bayar pajak, royalti, CSR-nya juga gede, kata Ferdy kepada www.wmhg.org, Kamis (17/4/2025).
Pujian lebih ia berikan kepada pengelolaan Tambang Batu Hijau oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Secara operasional, proses reklamasi hingga pemanfaatan tambang emas di tempat itu dinilai sudah sangat baik.
Selain itu, program CSR milik AMNT juga diklaim sudah sangat membantu warga sekitar di wilayah Sekongkang, Sumbawa Barat. Lantaran para generasi muda di sana turut disekolahkan untuk kelak jadi tenaga profesional.
Social impact deh, karena dia benar-benar untuk misalnya pendidikan vokasi gratis. Mereka dikirim ke SMK-SMK terbaik yang punya Amman, hampir 100-200 (orang), kata Ferdy.
Ia mengatakan, masalah kesiapan SDM di lingkar tambang jadi hal yang tak boleh dilewatkan oleh pengelola. Jadi banyak investor yang keluhkan tidak punya kompetensi tenaga kerja, siap bertarung di dalam dunia kerja, imbuhnya.