Jakarta – Ekonom prediksi dampak terbesar akibat tarif dagang Amerika Serikat (AS) terhadap inflasi belum akan terjadi.
Prediksi dampak tarif terhadap inflasi ini juga seiring dengan perkiraan Goldman Sachs. Goldman Sachs telah dikritik karena prediksi inflasi konsumen lebih tinggi akibat tarif akan terjadi. Dampak tarif itu akan terasa seiring perusahaan kurang bersedia menanggung biaya lebih tinggi dari bea masuk. Konsumen akan semakin merasakan dampaknya sepanjang sisa tahun ini.
“Tarif dapat mengurangi 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menambah 1-1,5% inflasi, beberapa di antaranya telah terjadi,” kata Ekonom JPMorgan Chase, Michael Feroli
Ia menuturkan, ada ketidakpastian yang cukup besar dampak tarif impor AS terhadap harga konsumen. Hal ini mengingat kenaikan tarif tahun ini jauh lebih besar dari apapun yang terjadi di Amerika Serikat setelah perang.
Inflasi Bakal Tinggi
Sebagian besar ekonom prediksi akan ada kenaikan harga yang stabil seiring munculnya kejelasan tarif. Tampaknya tren penurunan inflasi inti telah terhenti karena tarif mulai memengaruhi harga eceran,” tulis ekonom senior UBS, Brian Rose.