Jakarta – Dokter spesialis jadi sebuah profesi dengan pendapatan bulanan di atas rata-rata, baik yang bekerja di rumah sakit swasta hingga RSUD milik pemerintah di daerah terpencil. Selain dari gaji, seorang dokter spesialis juga ternyata masih bisa mendapat cuan profesional secara sah lewat cara lain.
Isvarani Devana Irawan, seorang dokter spesialis anak di tiga rumah sakit swasta di kawasan Tangerang, Banten bercerita, dirinya kerap mengisi posisi jadi seorang narasumber pada suatu event tertentu.
Secara legal kalau menjadi narasumber akan dibayar juga. Diperbolehkan kok, mengisi acara-acara menjadi pembicara. Lumayan tambah-tambah, tergantung kitanya mau atau enggak, ujarnya kepada www.wmhg.org.
Wanita yang akrab disapa Isva ini mengatakan, dirinya yang punya latar belakang S2 juga kerap ditawarkan untuk menjadi seorang pengajar. Namun, profesi sampingan itu belum diambil.
Kalau mau jadi pengajar, dapat tambahan lagi. Saya beberapa kali ditawarin, namun hingga saat ini belum menjalani sebagai pengajar, kata Isva.
Lantaran, pekerjaan tambahan sebagai pengajar itu bakal menguras waktunya. Usai ditinggal wafat suaminya, Isva yang kini juga berperan sebagai orangtua tunggal tak ingin melepas waktu dari kedua anaknya. Sebab, pekerjaan di tiga RS saja sudah sangat menguras waktu.
Kebetulan saya single fighter. Jadi mau enggak mau ya harus lebih ekstra. Saya satu minggu 70 jam kerja, beber dia.
Aku full, kecuali Minggu sore enggak ambil kerja. Sama anak-anak aja. Atau, kalau hari libur aku cuman ambil praktik pagi, dia menambahkan.