Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang. Angka pengangguran ini naik sekitar 83 ribu orang atau 1,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Februari 2024, yang mencatat 7,20 juta pengangguran.
Meski jumlah angkatan kerja dan penduduk yang bekerja terus meningkat, penyerapan tenaga kerja dinilai belum optimal. Hal ini tercermin dari masih tingginya angka pengangguran terbuka dan setengah pengangguran, terutama pada kelompok berpendidikan tinggi.
Dikutip dari laman BPS, Selasa (27/5/2025) tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2025 untuk lulusan universitas berada di angka 5,25 persen. Sementara itu, lulusan diploma I/II/III mencatatkan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,83 persen.
Setengah Pengangguran
Tak hanya itu, angka setengah pengangguran juga masih menjadi perhatian. Tingkat setengah pengangguran secara umum tercatat sebesar 5,03 persen, dengan kelompok lulusan diploma I/II/III menyumbang 4,01 persen.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa jumlah penduduk usia kerja meningkat signifikan menjadi 216,79 juta orang pada Februari 2025, naik 2,79 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Angkatan kerja tercatat sebanyak 153,05 juta orang, meningkat 3,67 juta orang dibandingkan Februari 2024. Sementara penduduk yang tidak masuk dalam angkatan kerja turun menjadi 63,74 juta orang, ujar Amalia.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun potensi tenaga kerja terus tumbuh, tantangan dalam menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan kompetensi lulusan pendidikan tinggi masih perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan sektor swasta.