Jakarta – Nilai tukar Rupiah kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang akhir pekan pada Jumat, 4 Juli 2025.
Rupiah ditutup menguat 10 poin terhadap dolar AS (USD), dan sempat melemah 30 poin di level 16.185 dari penutupan sebelumnya di level 16.195.
Sedangkan untuk perdagangan Senin depan, mata uang Rupiah fluktuatif tetapi ditutup melemah di rentang Rp16.140 – Rp16.190,” ungkap pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Rupiah menguat di tengah kegelisahan pasar terkait rencana AS untuk tarif perdagangan, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengirim surat terkait tarif yang direncanakannya ke ekonomi utama paling cepat pada hari Jumat.
Komentar Trump menandai perubahan tajam dari klaim sebelumnya bahwa Washington akan menandatangani 90 kesepakatan perdagangan dalam 90 hari.
AS sejauh ini baru menandatangani perjanjian perdagangan dengan Inggris dan Vietnam, serta perjanjian kerangka kerja dengan Tiongkok.
Tarif tersebut, jika diberlakukan dalam skala penuh, akan mengganggu perdagangan global dan menekan ekonomi berorientasi ekspor utama di Asia,” beber Ibrahim.
Selain itu, kekhawatiran juga terjadi seputar defisit fiskal AS saat Kongres menyetujui RUU pemotongan pajak besar-besaran Presiden Trump pada Kamis.
RUU yang memotong pajak, meningkatkan keamanan perbatasan, dan menurunkan pengeluaran jaring pengaman sosial sekarang diserahkan ke meja Trump, menjelang target 4 Juli yang ia tetapkan untuk menyelesaikan undang-undang tersebut.
Kantor Anggaran Kongres yang nonpartisan memperkirakan RUU tersebut akan menambah USD 3,4 triliun ke utang nasional AS sebesar USD 36,2 triliun.
Sementara itu, di Asia, Tiongkok mengisyaratkan sedang meninjau lisensi ekspor untuk perusahaan tanah jarang domestik, mengakui pencabutan kendali ekspor chip oleh AS.