Jakarta Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, mencatat pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 20 point sebelumnya sempat melemah 45 point dilevel Rp 16.583 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.555.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.580 – Rp 16.530, kata Ibrahim dalam keteragannya, Senin (6/10/2025).
Adapun sejumlah faktor yang mendorong nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan sore ini, yakni faktor eksternal diantaranya poltiisi konservatif Sanae Takaichi terpilih sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang, yang akan menjadikannya perdana menteri berikutnya.
Takaichi dipandang sebagai sosok yang dovish dalam hal fiskal, dan diperkirakan akan menentang pengetatan moneter lebih lanjut oleh Bank of Japan.
Di AS, pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga pada bulan Oktober. Para pedagang terlihat memperkirakan peluang lebih dari 99% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin di akhir Oktober, menurut CME Fedwatch, ujarnya.
Disisi lain, para Senator Amerika Serikat gagal meloloskan proposal pengeluaran untuk membuka kembali pemerintah federal untuk keempat kalinya, memperpanjang penutupan yang sedang berlangsung hingga minggu depan. Ketidakpastian seputar penutupan pemerintah AS dan penundaan rilis data penting.